Sumutcyber.com, Medan – Kerja keras Bank Sampah (BS) Cadika unit Kompos membuahkan hasil. Selama 5 bulan lebih kurang mengolah sampah daun, BS Cadika unit Kompos berhasil membuat pupuk kompos biodimanik.
Koordinator BS Cadika, Malim Indra Utama Pohan mengatakan, semuanya tak terlepas dari kerjasama pihak Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS) Ir. Rena Simbolon untuk membimbing stafnya membuat pupuk kompos. Selain itu juga dibantu dosen Universitas Sari Mutiara dan rekan-rekan analis lingkungan, Bangun Siahaan.
Selama proses pembuatan pupuk, Malim juga mengakui peralatan yang digunakan masih seadanya dan kurang canggih. Meski begitu, semangat mereka tak surut. “Tanpa kenal lelah dan dengan alat seadanya, saya bersama staf terus belajar bagaimana cara membuat pupuk kompos,” ungkapnya dalam acara syukuran atas keberhasilan menjual 1 ton pupuk kompos biodinamik produk PKPS kota Medan dan Cadika unit kompos di Taman Cadika Jalan Karya Wisata, Kel. Pangkalan Mansyur, Kec. Medan Johor, Senin (18/1/2021) siang.
Acara tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kebersihan dan pertamanan (DKP) Kota Medan, H.M. Husni, SE. MSi, Kabid Operasional
Baharuddin Harahap, S.Sos, Kasiops.Zainal Arifin SE, pihakĀ UISU DR Sofyan Harahap, SE. MSi (Ketua Lembaga Pengkajian kebijakan Publik) DR. Iriani, SE, MSi (Analis lingkungan UISU) Prof. Nurhayati, Ketua lembaga penelitian UISU (Anggota dewan riset daerah provinsi Sumut), pihak dari PKPS (Primer Koperasi Pengelola Sampah) DR. Indra Utama, SE. MSi Ir. Rena Arifah Simbolon, MSi.
Seiring pupuk kompos sulit didapat dan harga terlalu mahal buat petani di kawasan Haranggaol, Kab. Simalungun, sebut pria yang akrab disapa Pak Pohan, pihak UISU memesan pupuk kepada pihak PKPS dan BS Cadika untuk membuat kompos sekaligus dalam rangka mendukung program kawasan Danau Toba sebagai Geopark Dunia.
“Kita telah berhasil membuat 4 ton pupuk kompos biodimanik. Dan telah dipesan UISU sampai ke Haranggaol sebanyak 1 ton bantuan pupuk kompos untuk masyarakat pada tanggal 14 Januari 2021 lalu produksi bawang. Semuanya itu dilakukan untuk mendukung program kawasan Danau Toba sebagai Geopark Dunia,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala DKP Kota Medan, H.M Husni SE, MSi mengapreasi kinerja jajarannya yang telah bersungguh-sungguh bekerjasama dengan pihak PKPS. “Bentuk kolaborasi ini yang patut diapreasiasi. Saya bersyukur dengan penjualan perdana pupuk kompos ke Haranggaol. Mudah-mudahan ini terus berkesinambungan. Jangan pandang nilai pupuknya tapi lihat hasilnya,” imbau Husni.
Husni juga mengakui, pemerintah lagi fokus dengan Kaldera. Jadi, di sinilah kesempatan kita untuk membuka jaringan selebar-lebarnya untuk menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian Pemprovsu, Kementerian Pertanian. Sehingga jadi menshake yang menjanjikan. Selain itu, juga perlu digandeng dari pihak masyarakat peduli dan pengolah sampah dan universitas.
“Kami siap mendukung program ni. TPA Terjun setinggi 45 meter bisa dikelola untuk memilah sampah mana organik dan pupuk. Saya ingin buat rancangan untuk memajukan semuanya. Kita juga ingin bekerja dengan sebuah sistem,” ucapnya.
“Saya bersyukur PKPS juga mulai ada bentuk warnanya membimbing stafnya. Saya berharap stafnya dipandu dan jangan dilepaskan. Jika sudah ada labelisasi, hasil produk kompos didikan PKPS bisa dipasarkan dan dikembangkan.” tambahnya mengakhiri. (SC03)