Sumutcyber.com, Medan – Indonesia Network Election Survey (INES) menggelar survei untuk mengetahui kemana arah preferensi masyarakat pada Pemilu 2024. Survei dilakukan secara offline pada 20 Januari hingga 3 Februari 2022. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 2.058 orang berumur di atas 17 tahun.
Koordinator Survei INES Herry Soetomo mengatakan, Partai Golkar menempati urutan teratas dengan melewati PDI Perjuangan (PDIP) dengan meraih 18,2 persen.
“Posisi kedua ditempati PDI Perjuangan dengan angka 15,2 persen, diikuti Partai Gerindra dengan 14,8 persen,” ujar Herry, dalam keterangannya yang diterima, Kamis (10/2/22).
Herry menambahkan, PDIP melorot dan tergeser Golkar karena kontroversial kadernya Arteria Dahlan. Ucapan Arteria yang menyinggung penggunaan Bahasa Sunda oleh Kepala Kejaksaan Tinggi atau Kajati jadi faktornya.
Sementara, elektabilitas Golkar naik karena pengaruh dan kinerja Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto. Status Airlangga yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet Jokowi dan dianggap berhasil dalam memulihkan perekonomian nasional.
“Serta penanganan Covid-19. Begitu juga sikap politik yang ditunjukkan oleh Prabowo Subianto berhasil meningkatkan tingkat elektabilitas Gerindra, dimana suara PDI Perjuangan banyak beralih ke Gerindra juga,” sebutnya.
Herry mengatakan, temuan survei juga menyinggung tokoh yang berpeluang jadi kandidat capres di 2024. Dalam survei, responden diajukan dengan simulasi pertanyaan terbuka yaitu ‘Tokoh yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini?’ Hasil survei muncul nama Airlangga Hartarto yang paling banyak dipilih dengan 10,7 persen. Selanjutnya, Ganjar Pranowo dengan 9,7 persen dan Prabowo 9,1 persen.
“Disusul Moeldoko 5,1 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Gatot Nurmantyo 4,3 persen, Anies Baswedan 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 2,7 persen, Puan Maharani 2,6 persen dan Sandiaga Uno 2,4 persen,” jelasnya.
Selain itu, ada juga nama Khofifah Indar Parawansa dengan 2,4 persen. Berikutnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan 2,2 persen, Tri Rismaharini 1,3 persen, dan Erick Thohir 1,1 persen. Kemudian ada juga Mahfud MD dengan 1 persen. Sementara, responden yang tak memilih atau menjawab pertanyaan tersebut sebanyak 36,9 persen
Dia menambahkan, respoden juga diajukan dengan simulasi pertanyaan tertutup. Dengan pertanyaan ‘Jika Pilpres diadakan hari ini, siapakah tokoh yang akan dipilih menjadi presiden 2024?’ melalui simulasi nama-nama yang tertulis di kuisioner.
“Didapati Airlangga Hartarto dengan 29,2 persen. Diikuti Ganjar Pranowo sebesar 22,8 persen, Prabowo Subianto 17,8 dan Anies Baswedan 6,7 persen. Sedangkan AHY dapat 4,2 Persen, Muhaimin Iskandar 3,2 persen dari total responden, dan yang tidak memeilih sebanyak 16,1 persen,” ujarnya.
Herry menambahkan, dari hasil survei menunjukkan masyarakat masih tetap ingin Presiden 2024 dari kalangan sipil. Hal ini dibuktikan dengan hampir di atas 50 persen atau 58,6 persen dari hasil survei tokoh kalangan sipil dengan 2.058 responden.
“Adapun yang mau Presiden dari kalangan militer hanya sebesar 30,1 persen,” pungkasnya.
Herry menjabarkan, dari hasil temuan survei didapati sejumlah partai politik diprediksi tak akan lolos parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen dalam perhelatan Pileg 2024.
“Hanya ada tujuh partai yang masih berada di atas ambang batas parlemen atau bisa mengirimkan kadernya untuk duduk sebagai anggota legislatif di Senayan,” pungkasnya. (SC03)