Sumutcyber.com, Sergai – Musibah banjir di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) belum juga usai. Banjir di akhir tahun ini memaksa ratusan warga mengungsi di Posko yang didirikan BPBD dan Dinas Sosial setempat.
Salah satunya Sri Nasution dan dua anaknya. Sudah 20 hari dia berada di Posko tersebut. “Terpaksa mengungsi, karena air dalam rumah hampir 1 meter,” katanya, Sabtu (20/11/2021) malam.
Menurut Sri, dia dan 2 anaknya tidur di posko pengungsian di bantaran sungai Bedagai sudah 20 hari. Mereka tinggal di posko pengungsian hanya beralas tikar sehingga setiap malam udara dingin sangat mengganggu.
“Sudah 20 hari tidur di posko ini, kami ada 6 KK tinggal bersama dalam 1 tenda,” ucap Sri.
Kata dia, mereka beruntung tinggal di posko yang berdekatan dengan Masjid Jami, sehingga mereka bisa mencuci dan mengambil air bersih dari kamar mandi masjid tersebut. Namun untuk mandi, terkadang di masjid, kadang di sungai.
“Air bersih kami bisa mengambil di masjid, tapi kalau mandi, kadang di kamar mandi masjid, kadang di sungai,” ungkapnya.
Menurutnya, duka mereka rasakan di posko pengungsian, bila malam hari udara dingin sangat mengganggu sehingga anak-anak susah tidur. Apabila hujan tiba-tiba datang malam hari, air hujan masuk kedalam tenda yang bocor.
“Sedihnya, kalau malam hujan dan angin datang, anak-anak susah tidur, selain itu air hujan masuk kedalam tenda karena bocor,” terang Sri.
Sri menambahkan, sukanya, setiap malam mereka bisa makan bersama dan bercanda bersama. Walau makan dengan mi instan dan telur, namun kenikmatan sangat mereka rasakan.
“Sukanya, bisa bercanda dan makan bersama, walau seadanya, namun kenikmatan sangat kami rasakan, mungkin karena sama-sama jadi korban banjir,” tutupnya. (SC04)