11 Persen Masyarakat Diperkirakan Langgar Larangan Mudik, Bobby Nasution Berdayakan 2001 Kepling

Sumutcyber.com, Medan – Pemko Medan telah mempersiapkan posko pengawasan untuk menjalankan kebijakan peniadaan mudik. Hal ini untuk mengantisipasi adanya warga dari luar kota, selain kawasan Medan Binjai Deliserdang Karo (Mebidangro) yang tidak mematuhi kebijakan tersebut.

“Pemerintah sudah melarang mudik, namun diperkirakan sebanyak 11 persen masyarakat melanggarnya. Karena itu kita terus melakukan sosialisasi dan pengawasan,” ucap Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dalam acara Pulang Kampung Digital yang digelar Detik Network secara virtual, Rabu (5/5/2021).

Bacaan Lainnya

Dari ruang Command Center Kantor Wali Kota Medan, Wali Kota didampingi Kadis Perhubungan Iswar Lubis, Kadis Komunikasi dan Informatika Medan Zain Noval dan Plt Kadis Kesehatan dr.Syamsul Arifin Nasution, Wali Kota menyebutkan, pengawasan ini akan dilakukan secara massif, termasuk dengan memberdayakan 2001 kepala lingkungan di Medan.

Dalam acara tersebut juga disinggung oleh penutupan sementara Kesawan City Walk (KCW). Wali Kota menyebutkan, penutupan sementara ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan mengantisipasi terjadinya konsentrasi masyarakat di KCW,  terutama yang datang dari kawasan Binjai, Deliserdang dan Tanah Karo.

Sebab, Pemerintah Provinsi Sumut mengizinkan masyarakat yang bermukim di Medan, Binjai, Deliserdang dan Tanah  Karo melaksanakan mudik pada masa larangan mudik berlangsung mulai 6-17 Mei mendatang.

Acara yang  dikemas secara santai dan penuh canda ini dipandu artis asal Medan, antara lain komedian Lolox, Ibeth, dan Ikmal Tobing. Saat ditanya soal tempat wisata di Medan, Wali Kota mengatakan, Medan punya potensi wisata sejarah. Salah satunya adalah kawasan Kesawan. Saat ini, lanjut Wali Kota, Pemko tengah melakukan pembenahan kawasan tersebut.

“Tahun ini kita akan kembalikan bangunan heritage yang telah diubah kembali pada bentuk yang semula. Dan kita terus sosialisasikan agar pemilik tidak mengubah bentuk bangunannya,” ucap Wali Kota seraya mengatakan, pembayaran parkir di kawasan itu dilakukan secara cashless.

Di akhir acara, Wali Kota mengatakan, pulang kampung memang merupakan tradisi, namun bukanlah kewajiban, apalagi di kondisi pandemi saat ini. Dia mengatakan, yang terpenting adalah saling memaafkan. Selain itu, silaturahmi juga dapat dilakukan secara virtual.

“Ayo, kita jaga kesehatan, laksanakan prokes. Jadikan pelajaran kejadian di negara sahabat India,” ungkap Wali Kota. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *