Marhaban ya Ramadan. Umat muslim sedunia segera menjalani ibadah puasa satu bulan lamanya. Puasa yang paling dinanti-nanti pada bulan Ramadan ini tentunya perlu persiapan.
Terutama anak-anak, sehingga mereka merasakan keistimewaan dan ibadah bersama anggota keluarga terasa makin nikmat. Yakni, dengan cara mengajak anak untuk ikut meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah sebelum memasuki Ramadan, latihan bangun pagi, mengurangi jajan dan lainnya.
Untuk anak yang baru akan berlatih puasa, bisa diperkenalkan tentang Ramadan melalui cerita atau dongeng. Kisah-kisah teladan tentang Ramadan bisa menggugah dan memotivasi anak banyak beribadah di bulan Ramadhan.
Mendekorasi rumah dengan hiasan-hiasan atau craft yang berhubungan dengan Ramadhan. Selain untuk menciptakan suasana yang berbeda, kegiatan ini juga bisa menumbuhkan spirit Ramadhan dan menciptakan hubungan yang erat orang tua dan anak.
Mengajak anak membuat target Ramadan bersama-sama. Target ini kemudian bisa ditempel di dinding untuk saling mengingatkan.
Menyusun aktivitas yang akan dilakukan selama Ramadan. Biasanya, anak-anak sekolah libur di awal dan akhir Ramadan. Libur yang cukup lama akan membuat mereka cepat bosan. Oleh karena itu, orang tua dan anak bisa menyusun agenda selama liburan Ramadan.
Orangtua harus sudah memperkenalkan puasa kepada anak di usianya yang ke 3 tahun. Tentunya, dengan jarak puasa yang beberapa jam saja, misalnya 1 jam. Namun, semakin besar anak maka jumlah jam puasanya akan bertambah, hingga pada usia 6 tahun mereka sudah bisa puasa penuh.
Tentu caranya dengan melibatkan mereka ketika mempersiapkan sahur atau berbuka puasa. Kemudian menanyakan kapan mereka mau mencoba puasa beberapa saat. Tapi untuk anak di bawah usia 5 tahun memang belum disarankan untuk bisa berpuasa penuh.
Ketika anak bisa berpuasa, awalnya orangtua boleh memberikan reward atau hadiah tertentu. Akan tetapi, dengan semakin bertambahnya usia, diharapkan ganjarannya sudah bersifat internal, yaitu mendapat pahala dari Allah SWT. Namun, kadangkala ada orangtua yang tidak realistis dalam mengajarkan anaknya untuk puasa.
Misalnya, anak yang berusia 5 tahun tapi sudah diharapkan bisa puasa sebulan penuh. Padahal intinya adalah dalam mengajarkan puasa pada anak harus disertai dengan perasaan senang, serta perasaan bahwa anak mampu melakukannya. Itulah sebabnya harus dilakukan secara bertahap
Manfaat Puasa Bagi Anak
Melatih puasa sejak dini, sangat banyak manfaatnya, diantaranya:
- Puasa ditengarai dapat meningkatkan kecerdasan emosi pada seseorang, khususnya pada anak. Hal ini disebabkan karena dengan berpuasa, kita dilatih untuk menunda pemuasan.
- Puasa sebagai upaya untuk menahan diri dari berbagai macam godaan, bukan cuma sekedar menahan lapar. Puasa melatih kita untuk menahan kemarahan. Dengan demikian puasa dapat dijadikan pelatihan manajemen kemarahan (anger management) yang baik sejak dini. Dalam konteks dengan menahan godaan, pada dasarnya dalam kehidupan ini, kita akan sering dihadapkan pada berbagai godaan, mulai dari masalah uang maupun seksual.
- Puasa juga untuk mengembangkan empati kita. Saat ini banyak orang yang sepertinya sudah kehilangan empatinya, sehingga cenderung tidak peduli pada orang lain.
- Puasa juga melatih untuk bersikap dermawan pada orang lain, khususnya ketika kita membayar zakat. Dengan demikian sebenarnya banyak hal positif yang dilatih dengan berpuasa ini.