Jakarta – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan perkembangan situasi dan penanganan bencana di berbagai wilayah Indonesia pada Sabtu (25/1/2025). Menurutnya, bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi pada pekan ketiga Januari, dipicu intensitas hujan tinggi yang berlangsung lama.
Salah satu bencana yang disoroti terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Abdul menjelaskan, banjir yang melanda pada Jumat (24/1) kembali menyebabkan jalur rel kereta api Gubug–Karangjati amblas. “Curah hujan tinggi serta luapan Sungai Tuntang menjadi penyebab utama banjir susulan ini. Akibatnya, perjalanan kereta api Jakarta-Surabaya jalur utara terkendala, dan jalur dialihkan melalui Brumbung-Gundih-Gambringan atau Brumbung-Solo-Surabaya,” ungkap Abdul.
Di Nusa Tenggara Barat, banjir di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, berdampak pada 1.417 warga dengan 472 rumah terendam air hingga setinggi 60 sentimeter. Abdul menambahkan bahwa kondisi di wilayah ini sudah berangsur pulih. “Tim gabungan bersama warga kini fokus membersihkan lumpur dan memulihkan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, tanah longsor di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu korban hilang. Abdul menyebut bahwa korban terakhir ditemukan pada Jumat (24/1) dalam keadaan meninggal dunia. “Operasi pencarian telah dihentikan setelah semua korban berhasil ditemukan,” jelasnya.
Bencana banjir juga melanda Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Abdul mencatat bahwa di Kampar, 2.282 warga terdampak, sementara di Pelalawan, banjir dengan tinggi muka air hingga 100 sentimeter berdampak pada 166 kepala keluarga. “Petugas masih berjaga di lapangan untuk memastikan bantuan terus tersalurkan, termasuk dapur umum dan distribusi air bersih,” katanya.
BNPB terus mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana, khususnya di musim penghujan. “Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat akan terus dilakukan agar kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi dengan baik,” pungkas Abdul. (SC03)