Pusat Krisis Kesehatan Adakan Pelatihan Pemberdayaan Peningkatan Kapasitas TCK-EMT untuk Ketahanan Kesehatan

Medan – Pusat Krisis Kesehatan mengadakan Pelatihan Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas TCK-EMT dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan dan Ketahanan Kesehatan di Karibia Boutique Hotel Medan, Selasa – Jumat (25 s/d 28 Juni 2024).

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Dr. Sumarjaya, SKM, MM, MFP, CFA. mengatakan acara ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan tenaga kesehatan yang tanggap terhadap berbagai bencana yang sering melanda Indonesia.

“Negara kita sering dihadapkan pada berbagai bencana, baik alam maupun non-alam, yang dapat menyebabkan krisis kesehatan dan merusak infrastruktur umum. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan respons cepat sangat krusial untuk diterapkan sejak dini,” ujar Sumarjaya.

Disebutkan Emergency Medical Team (EMT), adalah tim kesehatan profesional yang berperan penting dalam memberikan layanan medis saat terjadi bencana. Mereka beroperasi di bawah koordinasi Health Emergency Operation Center (HEOC) untuk memastikan pelayanan kesehatan yang profesional dan berstandar.

“WHO mengklasifikasikan EMT menjadi beberapa tipe, yaitu EMT Tipe 1 Bergerak, EMT Tipe 1 Menetap, EMT Tipe 2, EMT Tipe 3, dan EMT Specialist Cell. Di Indonesia, kebutuhan utama adalah EMT Tipe 1. Registrasi dan pelatihan EMT dilakukan agar Klaster Kesehatan dapat memanfaatkan kapasitas yang ada sesuai kebutuhan,” sebutnya.

Kegiatan ini , lanjutnya menjadi salah satu upaya konkret dalam membangun kapasitas lokal dalam menghadapi bencana serta meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah dalam respons terhadap krisis kesehatan.

Dan dengan dukungan yang solid dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan terkait, diharapkan upaya-upaya ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional.

Dalam hal ini dengan peningkatan kualifikasi dan kapasitas EMT, Indonesia dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi setiap skenario darurat kesehatan yang mungkin terjadi.

“Peserta harapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari kegiatan ini untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah rawan bencana,” harap Sumarjaya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Rusdin Pinem, SKM, M.Si, menekankan bahwa kegiatan ini memberikan masukan yang berharga bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan kesiapan dalam menghadapi krisis kesehatan.

“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan kegiatan ini di Daerah kami, Ini adalah langkah positif untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kapasitas pelayanan kesehatan di masa krisis,” ujarnya.

Acara ini , lanjutnya tidak hanya sebagai forum pelatihan, namun juga sebagai wadah untuk mengembangkan kerja sama lintas sektor dalam mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak bencana.

“Kami berharap kerjasama yang masif dan terstruktur dengan berbagai sektor terkait dapat terus dikembangkan untuk memperkuat kesiapan kita dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan khususnya di Sumatera Utara dan Aceh,” ungkapnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Rusdin Pinem, SKM, M.Si , mewakili Kepala Dinas Provinsi Aceh, dr. Edrin, Sp.KKLP, serta beberapa Kepala Dinas Kesehatan dan yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota yang menjadi peserta pelatihan.

Untuk peserta sendiri di ikuti sebanyak 18 Kabupaten/Kota yang terdiri dari wilayah Sumatera Utara sebanyak 11 Kabupaten/Kota, dan Provinsi Aceh sebanyak 7 Kabupaten/Kota, dengan total jumlah peserta 108 orang.

Narasumber serta fasilitator berasal dari Kementerian Lembaga, Seperti KEMENKO-PMK, BNPB, BPBD, BIDDOKKES POLRI, Kesehatan KODAM TNI, Organisasi Profesi meliputi PERDAMSI, HIPGABI Sumatera Utara. (SC-Ndo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *