Program Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi Aman Keberlanjutan di Sumut Segera Berakhir

Sumutcyber.com, Medan – Program Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) untuk meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi aman di Sumatera Utara, segera berakhir secara bertahap.

Hal ini ditandai dengan puncak acara penutupan program USAID IUWASH PLUS wilayah Sumatera Utara di Hotel Grand City Hall Medan, Kamis (8/4/2021). Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan sejumlah bupati/wali kota, perwakilan sektor swasta dan masyarakat dari kota dampingan, serta perwakilan pemerintah pusat dan USAID.

Bacaan Lainnya

Program USAID IUWASH PLUS yang mendukung pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi aman serta perbaikan perilaku hygiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan sudah berjalan sejak 2016.

Dalam pelaksanaan program tersebut, USAID IUWASH PLUS memperkuat komponen-komponen kunci yang saling terkait dalam mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi aman yang inklusif di perkotaan.

Komponen-komponen tersebut adalah: peningkatan layanan rumah tangga dan perilaku higiene, penguatan institusi lokal termasuk konservasi air tanah, penguatan pembiayaan sektor dan rumah tangga, serta memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi.

Selama lima tahun pelaksanaan, USAID IUWASH PLUS telah bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, kelompok masyarakat, dan mitra lainnya di 35 kabupaten/kota di delapan provinsi, yaitu Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, serta dua daerah khusus, yaitu DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang. Dan USAID IUWASH PLUS menyelesaikan pelaksanaan programnya di lima kabupaten/kota di Sumatra Utara, yaitu Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Pematangsiantar, Kota Tebing Tinggi, dan Kota Sibolga pada Maret 2021.

Pada diskusi, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti, menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dan peran USAID USAID IUWASH PLUS akan kontribusinya dalam mencapai target mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) pada tahun 2030 mendatang.

“USAID IUWASH PLUS telah mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 6, yakni memastikan ketersediaan dan manajemen air minum dan sanitasi aman yang berkelanjutan bagi semua,” katanya.

Komitmen ini juga diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak, termasuk 15% air minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada lima tahun ke depan.

“Selama lebih dari lima tahun terakhir, kami telah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mendorong kemandirian di sektor air minum, sanitasi, dan perilaku higiene. Program ini telah mendorong peningkatan dalam akses air minum dan sanitasi, serta perilaku higiene. Berdasarkan data capaian USAID IUWASH PLUS per April 2021 di Sumatera Utara, sebanyak 130.255 orang mendapat layanan air minum layak melalui sambungan baru PDAM, 50.180 diantaranya dari kelompok penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40 persen terendah (B40). Selain itu, 59.485 orang mendapat akses sanitasi aman dan 29.400 orang mendapat akses sanitasi layak, 17.480 di antaranya masuk dalam kelompok B40,” ujar Matthew Burton, Direktur Kantor Lingkungan Hidup, USAID Indonesia.  

Sedangkan Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, meskipun lima tahun bukan waktu yang panjang, namun pihaknya melihat kolaborasi erat dengan mitra dan pendekatan unik USAID IUWASH PLUS telah menghasilkan banyak inovasi dan perubahan dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi berkelanjutan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan.

“24 regulasi baru telah terbentuk untuk mendukung pembangunan sektor WASH. Dua dokumen Kajian Kerentanan Mata Air dan Rencana Aksi (KKMARA) yang telah disahkan oleh Walikota dan Gubernur untuk Mata Air Nagahuta di Kota Pematangsiantar dan Mata Air Sibolangit. 911.9 Milyar Anggaran APBD dan dua kemitraan sektor swasta telah dihasilkan untuk mendukung perbaikan sektor WASH. 32 pengusaha dibidang WASH telah didukung untuk penguatan kapasitas dalam menjalankan bisnisnya. Sejumlah perubahan tersebut tidak hanya terjadi di wilayah kerja USAID IUWASH PLUS tapi juga di daerah luar pendampingan di Sumatera Utara,” ungkap Edy Rahmayadi.

Pameran produk komunikasi, informasi, dan edukasi juga dapat dikunjungi selama kegiatan berlangsung.

Peserta kegiatan dapat mengunjungi untuk informasi mengenai sejumlah program yang mendukung Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan terkait untuk peningkatan akses air minum dan sanitasi aman masyarakat perkotaan.

Seluruh upaya dan pencapaian di atas dilakukan untuk menciptakan kemandirian masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan akses air minum, sanitasi, dan perilaku higiene yang berkelanjutan. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *