Selepas magrib malam itu, ia menerima pesanan untuk membawa penumpang dari jalan Cemara 3, Batangkuis menuju jalan Tembung Pasar Lima. Tiga penumpang yang terdiri ayah, ibu, dan puteri berumur sekitar dua tahun, semuanya duduk di bangku belakang; dan setelah berangkat, Dedi baru menyadari bahwa si ibu ternyata dalam kondisi hamil dimana perjalanan ke jalan Tembung Pasar Lima adalah untuk menuju ke klinik persalinan.
Karena situasi jalan yang macet saat itu, Dedi merasa tidak yakin -perjalanan yang sesuai penunjuk waktu akan memakan waktu sekitar 37 menit tersebut- akan dicapai tepat waktu, dan Dedi mengusulkan untuk mencari rumah sakit terdekat. Namun tamu bersikeras tetap ingin menuju klinik di jalan Tembung Pasar Lima.
Situasi menjadi lain, karena saat perjalanan memasuki menit ke-20, si ibu ternyata mengalami kontraksi dan tidak tertahan lagi si ibu melahirkan bayinya di dalam mobil. Seketika Dedi mengambil inisiatif untuk segera mencari klinik agar bayi dapat segera tertangani. Dedi berhenti di bangunan sebelah kanan jalan, namun bangunan yang semula dikira klinik, ternyata adalah sebuah apotek.
Saat ayah bayi berlari menuju apotek, Dedi mengambil dan menggendong bayi yang masih dalam kondisi diselimuti cairan. Dengan bantuan kendaraan bermotor, akhirnya si ayah membawa bayi dengan dibungkus kain jarik bantuan orang, menuju klinik di Tambung Pasar Lama.