KSM Neurologi RSUP HAM: Penyakit Parkinson Banyak Ditemukan Pada Pria Berusia 65 Tahun

Sumutcyber.com, Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) mengadakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit parkinson di Ruang Tunggu Pasien Poliklinik Kardiologi Pusat Jantung Terpadu (PJT), Selasa (12/4/2022).

Penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan dalam rangka World Parkinson’s Day atau Hari Parkinson Sedunia yang diperingati pada 11 April setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

Penyuluhan kesehatan ini terlaksana atas kerja sama Instalasi Promosi kesehatan dan Pemasaran Rumah Sakit (PKPRS) dengan Kelompok Staf Medis (KSM) Neurologi RSUP HAM. Penyuluhan tentang penyakit parkinson kepada para pasien ini disampaikan tim dokter yang dipimpin oleh dokter ahli neurologi di RSUP HAM, dr. Haflin Soraya Hutagalung, Sp.S.

dr. Haflin Soraya Hutagalung, Sp.S menjelaskan, dalam penyuluhan kesehatan ini, penyakit parkinson adalah suatu penyakit gangguan neurodegeneratif yang berjalan progresif lambat tanpa sebab yang diketahui.

Penyakit parkinson sendiri ditandai dengan berkurangnya dopamin di dalam tubuh manusia, sehingga sel saraf tidak dapat bekerja dengan baik, terutama fungsi motorik tubuh.

Penderita penyakit parkinson biasanya akan menunjukkan sindrom parkinson, yang merupakan suatu kumpulan gejala klinik. Yaitu, tremor atau gemetar, rigiditas atau kekakuan otot, ketidakstabilan postur, dan bradikinesia atau gerakan melambat. “Penyakit ini umum ditemukan pada populasi usia 65 tahun, di mana lebih banyak pada para pria,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, tim dokter KSM Neurologi RSUP HAM menjelaskan pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit parkinson pada seseorang. Yaitu, riwayat trauma dan stress emosional, paparan lingkungan seperti polusi udara, terpapar zat infeksius seperti pestisida, hingga memiliki riwayat keluarga dengan penyakit parkinson.

Selain itu, ada pula faktor yang bisa menurunkan risiko atau mencegah terjadinya penyakit parkinson. Mulai dari konsumsi antioksidan seperti vitamin E, suplemen multivitamin, minyak ikan, sayuran dan buah-buahan, hingga menjauhi kebiasaan merokok dan minum alkohol. Namun, beberapa makanan ternyata juga perlu dihindari, seperti asupan zat besi yang berlebihan, di mana telah terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit parkinson.

Untuk pengobatan penyakit parkinson, maka dilakukan penatalaksanaan umum atau suportif seperti latihan fisik dan nutrisi yang cukup, penatalaksanaan medikamentosa, hingga penatalaksanaan rehabilitasi medik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan menghambat bertambah beratnya gejala penyakit ini. Layanan pengobatan dan perawatan pasien parkinson ini tersedia di RSUP HAM melalui Poli Neurologi. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *