Kam. Mei 2nd, 2024

Kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58, 12 Orang Tewas, Kapolri Sampaikan Belasungkawa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau langsung identifikasi di RSUD Karawang, Jawa Barat, dilansir dari laman humas.polri.go.id, Senin (8/4/2024).

Sumutcyber.com, Jawa Barat – 12 orang meninggal akibat kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Senin (8/4/2024) pagi.

Kecelakaan ini diketahui melibatkan Daihatsu Gran Max (KR1), Daihatsu Terios (KR2), dan bus besar (KR3) di KM 58 dari arah Bandung ke Jakarta.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu mengungkap kecelakaan di KM 58 +600 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada pagi tadi, sedang dalam penyelidikan polisi.

“Untuk proses (pasca kecelakaan) ini sedang dalam penyelidikan. Tentunya Polri telah melakukan penanganan secara komprehensif,” ungkap Brigjen Trunoyudo saat konferensi pers di Mabes Polri, Senin (8/4/2024).

Karopenmas mengatakan, insiden naas tersebut terjadi pada hari ini sekitar pukul 07.04 WIB.

Karopenmas tak henti-hentinya mengimbau kepada pemudik untuk terus berhati-hati. Terlebih Kapolri terus menekankan untuk mengutamakan keselamatan di jalan.

“Bapak Kapolri selalu menegaskan, intens, kesinambungan, pada saat di Banten, Jawa Tengah, Jawa Timu, Bali, dan Jawa Barat, selalu menekankan terkait dengan hati-hati. Yang paling penting adalah paling utama keselamatan sampai dengan tujuan,” tegasnya.

Meski telah diberlakukan rekayasa lalu lintas, kata Karopenmas, tak berarti pengendara bisa melaju cepat. Ia sekali lagi menekankan untuk mengutamakan keselamatan.

“Karena ini ada kegiatan rekayasa lalu lintas, tentu ada kekosongan jalan, dan ini bukan berarti untuk cepat, tetapi yang paling utama adalah keselamatan,” katanya.

“Tetap patuhi aturan dan peraturan yang berlaku, dan kemudian tertib di jalan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan seluruh pihak memberikan pelayanan terbaik keluarga korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 terkait proses pengambilan jenazah.

Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.

“Kemudian saat ini untuk upaya selanjutnya adalah melakukan pelayanan terkait dengan proses antemortem yaitu pengambilan jenazah yang akan diambil oleh keluarga,” kata Sigit saat meninjau langsung RSUD Karawang, Jawa Barat, dilansir dari laman humas.polri.go.id, Senin (8/4/2024).

Sigit juga menekankan, TNI-Polri dan stakeholder terkait lainnya terus berupaya maksimal dalam rangka proses identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.

“Saat ini yang dilaksanakan khususnya oleh Kepolisian dan juga dibantu dengan TNI dengan pemerintah daerah serta rekan-rekan dari Kementerian Perhubungan, kita sedang melakukan upaya untuk mendapatkan ciri-ciri dari korban yang meninggal karena memang kondisi lukanya cukup berat. Sehingga tentunya perlu dilakukan langkah-langkah postmortem,” ujar Sigit.

Dari upaya sementara, 12 korban itu diketahui terdiri dari tujuh pria dan lima wanita. Saat ini semuanya dalam proses postmortem untuk mengambil jaringan tubuh, kemudian juga properti-properti yang didapat.

“Dan tadi juga diinformasikan ada dua KTP yang didapatkan yang kemudian dikenali identitas dan sudah kita hubungi pihak keluarga, ada yang satu berasal dari Ciamis dan satu berasal dari Bogor,” ucap Sigit.

Sigit menjelaskan, untuk keluarga nantinya pihak rumah sakit akan melakukan pengecekan DNA. Setelah hasilnya cocok atau identik, maka jenazah korban akan segera diserahkan ke pihak keluarga.

“Jadi saat ini sedang berlangsung, sudah ada 4 keluarga yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan dan sisanya tentu sedang kami tunggu dan kami berupaya untuk segera menghubungi pihak dan keluarga korban,” tutur Sigit.

Disisi lain, Sigit juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam terhadap seluruh keluarga korban kecelakaan tersebut. Kejadian ini akan dijadikan evaluasi agar tidak terjadi peristiwa serupa.

“Kami ucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi dan menimpa di situasi mudik yang tentunya ini adalah peristiwa yang sebenarnya tidak kita inginkan. Namun demikian ini menjadi satu musibah dan menjadikan bahan evaluasi,” tutup Sigit. (SC03)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *