oleh

HKSN 2024 Momen Menurunkan Kemiskinan Ekstrim Nol Persen Tahun 2026, Syaiful Syafri: di Sumut Gebyar HKSN Memprihatinkan

-Medan-156 Dilihat

HMedan – Hari ini 20 Desember 2024 merupakan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), yakni sebagai puncak dari terbangunnya semangat kegotongroyongan, semangat kebersamaan dan persatuan serta semangat kesetiakawanan sosial untuk mempertahankan Kemerdekaan RI atas gangguan penjajah tahun 1948 di Yokyakarta.

Peringatan HKSN pertama kali dilaksanakan di Indonesia secara nasional pada tanggal 20 Desember 1958 oleh Menteri Sosial RI Moeljadi Djoyo Martono dan masa Kepemimpinan Menteri Sosial RI Nani Sudarsono di tahun 1983 Sejak itu peringatan HKSN di Indonesia mulai menggema di setiap provinsi di Indonesia, termasuk Sumatera Utara.

Sebenarnya peringatan HKSN tahun 2024 ini merupakan momentum sejarah yang besar, karena di era kepenimpinan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wapres RI periode 2024 – 2029 Gibran Rangkabuming, dalam program prioritasnya mencanangkan angka kemiskinan nol persen. Saat ini, masih ada 9,3 persen penduduk Indonesia masuk pada kategori miskin, diantaranya 0,38 persen miskin ekstrem.

Sedangkan 9,3 persen penduduk Indonesia masih dalam kategori miskin, 0,38 persen diantaranya miskin ekstrim. Presiden menargetkan 2026 nanti kemiskinan ekstrem tuntas 0 persen, sementara kemiskinan absolut harus di bawah 5 persen pada 2029 mendatang

Tidak ayal pemerintah daerah seperti di Pulau Jawa, Papua dan provinsi lainnya sejak 18 Desember telah melaksanakan gerakan penurunan kemiskinan melalui HKSN 2024. Seperti di Kabupaten Sleman Provinsi Jawa Tengah, dengan aktifitas membantu beasiswa ratusan anak miskin, pemberdayaan sosial bagi disabilitas dan Membangun Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan lainnya yang dihadiri Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf.

“Peringatan HKSN tahun 2024 tidak harus terpaku ada tidaknya anggaran APBN atau APBD di daerah, melainkan kemampuan sang pemimpin menggerakkan partisipasi dunia usaha dan masyarakat untuk kebersamaan, kegotong royongan dalam membangun persatuan dan kesatuan masyarakat untuk menangani permasalahan sosial di daerah,” kata Kadis Sosial Sumut 2010 Drs Syaiful Syafri MM, Jumat (20/12/2024).

Karenanya, kata Syaiful secara pribadi dia prihatin bahwa gebyar peringatan HKSN beberapa tahun belakangan ini sangat kecil di Sumut. Jikapun ada sebatas kunjungan ke panti sosial dan perayaan di gedung. “Itu karena kompetensi unsur pimpinan yang menangani kemiskinan ini sangat minim atau tidak paham dan tidak pula mau untuk diskusi,” tegas Syaiful.

Sisi lain keberadaan dunia perguruan tinggi yang membuka jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan para alumni dan mahasiswa calon-calon pekerja sosial juga tidak terpanggil untuk memprakarsai semangat kesetiakawanan sosial dan menggerakkan potensi dunia usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi menangani masalah sosial di Sumut, atau mereka mereka juga kurang paham dengan profesi atau studi yang digelutinya.

“Jadi kita patut bersyukur di Sumut ada lembaga sosial yang aktif menangani masalah-masalah sosial di Sumut seperti Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) yang sudah aktif sejak tahun 2018 di bawah kepemimpinan Ketua Umum Saharuddin. KSJ didukung mantan Wagubsu Musa Rajekshah, sehingga Jumat 20/12 KSJ bisa berbagi dengan kaum duafa dan anak di salah satu Kelurahan Kota Tebing Tinggi,” ungkap mantan pekerja sosial ini. (SC08)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *