Dihipnotis saat Turun Angkot, Harta Rp500 Juta Raib

CCTV saat korban pertama kali terkena hipnotis oleh pelaku (istimewa).

Sumutcyber.com, Karo – Seorang wanita di Kabupaten Karo, Indra Hati Sitepu (59) mengaku dihipnotis saat turun dari angkutan kota (Angkot) di Pusat Pasar Kabanjahe, Rabu (7/4/2021), sekitar pukul 10.00-11.00 wib pagi.

Akibatnya, perhiasan dan uang tunai hilang, total kerugian mencapai Rp500 juta. Kejadian ini sempat heboh di media sosial. Di dalam video tampak korban yang baru turun dari angkot ditepuk pundaknya oleh terduga pelaku.

Bacaan Lainnya

Anak korban Yosephine Sembiring, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Saat itu ibunya hendak belanja di sana. “Saat turun dari angkot dan membayar ongkos, ibu saya dihampiri seorang laki-laki yang mengenakan baju biru dan mengaku dari perusahan oil dan gas di Singapore dan menempuk pundaknya,” ujar Yosephine kepada wartawan, Jum’at (9/4/2021).

Berdasarkan keterangan Yosephine, setelah pundak ibunya ditepuk, pelaku mengajaknya berbicara. Selanjutnya pria itu menunjukkan uang asing ke ibunya, lalu mengajak korban menukarkan uang itu menjadi rupiah. Selanjutnya kata pria itu, uang itu nantinya, akan disumbangkan untuk pembangunan  gereja.

Saat berbicang dengan pria misterius itu, kata Yosephine, seorang wanita diduga komplotan pelaku, ikut pembicaraan dan mengaku ingin menyumbang juga untuk gereja. Selanjutnya wanita tersebut mengajak ibunya, naik ke mobil.   

“(Alasannya) untuk bertemu dengan seorang laki-laki yang mengaku sebagai manajer Bank BNI Kampung Dalam. Kemudian ibu saya naik ke mobil dan dibawa ke Bank BNI Kampung Dalam depan kantor DPRD Karo,” ujar Josephine.

Kemudian setelah sampai bank BNI  salah satu dari pelaku masuk bank menukarkan uang asing, nilainya pun mencapai ratusan juta rupiah. “Perempuan (itu) juga ikut turun dari mobil, membuktikan bahwa dia juga sudah masuk ke BNI menukarkan uang dan terbukti uang asing itu bisa jadi ratusan juta,” terang Josephine.

Setelah itu, komplotan meminta korban untuk mengeluarkan uang yang ada di ATMnya. Namun mengaku tidak memiliki ATM maupun buku tabungan. “(Lalu) Karena terus dirayu. Ibu saya kemudian mengaku memiliki sejumlah perhiasan emas yang disimpan di rumah,” ucapnya lagi.

Selanjutnya pelaku mengajak korban ke rumahnya. Di sana tanpa sadar ibunya menyerahkan uang tunai dan perhiasan emas kepada pelaku. “Diperkirakan nilai (kerugiannya) mencapai Rp500 juta. (Bahkan) cincin yang dipakai juga dilepas secara paksa oleh pelaku dengan menggunakan sabun,” ungkap Josephine lagi.

Usai mengambil harta korban, komplotan hipnotis kembali membawa pelaku ke Pusat Pasar, Kabanjahe. Mereka pun menurunkan korban di kawasan Pusat Pasar Kabanjahe. Setelah itu mereka melarikan diri. “Ibu saya sadar setelah kejadian berlangsung, selama satu jam,” tambahnya.

Terkait peristiwa itu, kata Yosephine keluarganya telah melapor polisi, dia pun berharap polisi bisa segara menangkap pelaku. (SC04)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *