Cegah Hepatitis Misterius dengan Jaga Kebersihan, IDI Cabang Medan: Tolong Hati-hati

Dr. Wijaya Juwarna SpTHT-KL

Sumutcyber.com, Medan – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak.

“Sekarang Kementerian Kesehatan masih melakukan investigasi terhadap penyakit Hepatitis yang belum diketahui jenisnya itu,” kata Ketua IDI Cabang Medan dr. Wijaya Juwarna, Sp-THT-KL, Jumat (6/5/2022).

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut meninggal dunia, dalam kurun waktu berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Belum diketahui penyebab dari penyakit tersebut alias ‘misterius’ sejak 15 April 2022. Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia.

“Tolong hati-hati, sementara harus dijaga kebersihan, cuci tangan sesering mungkin, jangan makan di luar dengan kondisi kotor dari meja, piring, sendok garpu dan gelas. Jangan berenang dulu di tempat tempat umum, jangan main di play ground dulu, jangan duduk-duduk di tempat yang tidak jelas, kalau ke mall jangan pegang-pegang hand railing dinding dan lain-lain yang sering dipegang orang,” pesan Wijaya.

Dia juga mengimbau RS dan laboratorium kesehatan masyarakat untuk mematuhi surat edaran yang disampaikan Kementerian Kesehatan RI tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.

“Laboratorium Kesehatan Masyarakat harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Rujukan, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam melakukan pemantauan berupa pemeriksaan spesimen darah dan us tenggorokan dari pasien yang diduga Hepatitis Akut yang tidak diketahui Etiologinya,” imbuhnya.

Kemudian, melakukan asesmen mandiri terkait kapasitas dan sumber daya yang ada terkait pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan.

“Dalam surat edaran tersebut, RS diminta meningkatkan kewaspadaan melalui pengamatan semua kasus sindrom Jaundice akut yang tidak jelas penyebabnya dan ditangani sesuai tata laksana serta dilakukan pemeriksaan laboratorium. Melakukan hospital record review terhadap kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya. Jika ada pasien dugaan Hepatitis dengan gejala tersebut segera bawa ke RS. Kemudian RS koordinasi ke Dinas Kesehatan setempat,” tutupnya. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *