Sen. Mei 6th, 2024

Aplikasi Heart and Stroke Murni Teguh Diluncurkan: Harapan Penanganan Pasien Jantung dan Stroke dalam Periode Emas

By Redaksi Sep29,2023
Penekanan tombol yang dilakukan Presiden Komisaris PT Murni Sadar Tbk Tjhin Ten Chun, bersama Presiden Direktur DR. dr. Mutiara, MHA, MKT dan lainnya menandai peluncuran aplikasi Heart and Stroke Murni Teguh di Aula MTMH, Jumat (29/9/2023).

Sumutcyber.com, Medan – Murni Teguh Memorial Hospital (MTMH) meluncurkan aplikasi Heart and Stroke, Jumat (29/9/2023). Launching aplikasi Heart & Stroke Murni Teguh ini menjadi acara utama dalam memperingati Hari Jantung Sedunia 2023.

Peluncuran aplikasi tersebut ditandai dengan penekanan tombol oleh Presiden Komisaris PT Murni Sadar Tbk Tjhin Ten Chun, bersama Presiden Direktur DR. dr. Mutiara, MHA, MKT; Direktur Operasional MTMH dr. Jong Khai, MARS; Wadir MTMH dr. Bangbang Buhari, MKM; Perwakilan Yayasan Jantung Indonesia Prof. dr. Sutomo Kasiman SpJP (K), Perwakilan Perdosi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf) Indonesia – Medan Prof. Dr. dr. Kiking Ritarwan, Sp. S(K), MKT dan mewakili Wali Kota Irfan, SKM di Aula MTMH Medan.

Dr. Mutiara menuturkan, aplikasi Heart and Stroke Murni Teguh ini bisa membantu masyarakat mendapatkan penanganan cepat jika mengalami gejala penyakit jantung dan stroke.

Diharapkan, aplikasi tersebut dapat memberikan penanganan jantung & stroke dalam masa periode emas (golden period) sehingga dapat mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat serangan jantung atau stroke.

“Golden period atau waktu terbaik penanganan penyakit stroke hanya berlangsung 4,5 jam pertama untuk
mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Kalau penyakit jantung, golden period itu 90 menit pertama setelah munculnya gejala serangan jantung. Untuk itu, kita harapkan aplikasi ini dapat memberikan penanganan jantung & stroke dalam masa periode tersebut,” kata Mutiara.

Aplikasi Heart & Stroke ini dapat diunduh lewat play store dan app store. Masyarakat yang mengunduh aplikasi ini dapat melakukan konsultasi dan sharing lokasi penjemputan ambulans.

“Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, pada tahap awal rumah sakit akan mengirimkan perawat yang menggunakan sepeda motor ke lokasi. Di situ perawat akan melakukan rangkaian pemeriksaan, penanganan pertama serta berkonsultasi dengan tim dokter. Jika membutuhkan penanganan lebih lanjut, selanjutnya rumah sakit akan mengirimkan ambulance beserta dokter dan perawat lalu dibawa ke HCU RS Murni Teguh,” imbuhnya.

Berkaitan dengan aplikasi ini, pihak MTMH menyiapkan sejumlah tenaga medis, baik dokter umum, spesialis jantung hingga saraf dan perawat. “Ke depan rumah sakit MTMH akan bekerja sama dengan rumah sakit jejaring sehingga masyarakat bisa disupport untuk mendapatkan penanganan lebih cepat,” pungkasnya.

Disamping kegiatan tersebut, Murni Teguh Memorial Hospital membentuk Tim Acute Care dan bekerjasama dengan PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Medan agar dapat memberikan perawatan gawat darurat terbaik.

Presiden Komisaris PT Murni Sadar Tbk Tjhin Ten Chun mengucapkan terima kasih kepada Pemko Medan yang cukup mendukung segala kegiatan MTMH. “Harapannya, kami bisa terus melayani masyarakat untuk itu kami perlu dukungan pemerintah,” katanya singkat.

Perwakilan Yayasan Jantung Indonesia Prof. dr. Sutomo Kasiman SpJP (K) mengapresiasi peluncuran aplikasi Heart and Stroke Murni Teguh tersebut. “Aplikasi ini bisa mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat yang mengalami gejala sakit jantung dan stroke lebih cepat tertangani,” imbuhnya.

Sebab, berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung. Selain itu, berdasarkan data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di dunia tahun 2019, kematian akibat penyakit jantung dan stroke menempati posisi pertama dan kedua. Kasus kematian penyakit jantung selama 2019 mencapai 9, 14juta, sedangkan kasus kematian penyakit stroke mencapai 6,55 juta.

Sepanjang 2022, kasus penyakit katastropik yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah penyakit jantung (15,5 juta kasus), kanker (3,2 juta kasus), stroke (2,5 juta kasus). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.

Perwakilan Pemko Medan Irfan, SKM juga mengucapkan terimakasih kepada manajemen MTMH karena meluncurkan aplikasi tersebut. Dia berharap, dengan peluncuran aplikasi tersebut, makin banyak masyarakat yang bisa diselamatkan dari kematian dan kecacatan akibat penyakit tidak menular tersebut. (SC03)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *