Sumutcyber.com, Medan – Kasus Covid-19 di Sumut pertama kali muncul pada 14 Maret 2020. Saat itu, pasiennya adalah seorang dokter yang baru saja melakukan perjalanan ke Yerusalem. Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUP H. Adam Malik, dokter tersebut akhirnya meninggal pada 17 Maret 2020.
Mulai dari 14 Maret hingga 28 Desember 2020, jumlah pasien positif Covid-19 yang mendapatkan perawatan di RSUP H. Adam Malik sebanyak 1.155 jiwa, 109 di antaranya meninggal.
“Kasus pertama pada 14 Maret 2020, mayoritas pasien Covid-19 orang dewasa,” kata Kasubbag Humas RSUP HAM Rossario Dorothy Simanjuntak, Rabu (30/12/2020).
Kemudian, pada 25 Maret 2020 giliran Pemko Medan berduka. Sebab, satu pejabat eselon II yakni Asisten Pemerintahan Kota Medan Musaddad juga meninggal akibat Covid-19.
Musaddad masuk ke RS milik Kementerian Kesehatan itu ada 23 Maret 2020. Namun, belum lagi hasil swab nya keluar, Musaddad lebih dulu dipanggil Illahi.
Persoalan kembali muncul ketika penguburan jenazah pasien Covid-19 di pemakaman umum mendapatkan penolakan dari masyarakat. Atas dasar itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyiapkan lahan pemakaman khusus bagi korban meninggal akibat virus Virus Corona Disease (Covid-19).
Awalnya, pasien Covid-19 dirujuk ke RSUP H. Adam Malik. Namun, karena kasusnya melonjak, Pemprovsu membentuk RS rujukan Covid-19 dan hingga saat ini sudah banyak RS swasta menerima pasien Covid-19.
Hingga kini kasus Covid-19 di Sumut terus bertambah. Bahkan, Covid-19 telah menggugurkan 14 Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan. “Mudah-mudahan tidak bertambah lagi,” kata Ketua IDI Medan dr Wijaya Juwarna SpTHT-KL. (SC03)