Menkeu Ajak Seluruh Pihak Jaga Semangat Positif Di Awal Tahun 2025 Protes Seleksi Kepling di Medan Amplas Berlanjut, Warga Tuntut Transparansi Pemerintah Beri Diskon 50 Persen Biaya Listrik untuk Rumah Tangga Polri Berhasil Tangkap 10 Buronan High Profile Selama 2024 Kerja Naik Bus Listrik, Bobby Nasution Memilih Berdiri karena Tempat Duduk Penuh Perempuan Tidak Wajib Dikhitan

Medan

Syaiful Syafri: Buku Tidak Kunjung Terbit Jika Keinginan Menulis Tidak Dimulai

badge-check


					Syaiful Syafri: Buku Tidak Kunjung Terbit Jika Keinginan Menulis Tidak Dimulai Perbesar

Medan – Sebuah buku tidak akan kunjung terbit, jika sang penulis tidak mulai menulis. Karenanya jika berkeinginan menerbitkan sebuah buku, maka mulailah menulis.

“Jika kita tidak mulai menulis ya sudah pasti buku yang kita impikan sebagai karya kita, apakah buku novel, cerpen, fiksi atau buku karya ilmiah, maka buku itu tidak akan kunjung terbit,” kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumatera Utara 2006 – 2010, Drs Syaiful Syafri, MM, dalam acara ceramah umum kepada Komunitas Mulai Menulis Indonesia melalui Zoom Meeting, Minggu pagi (29/12/2024).

Juga dijelaskan bahwa selama ini buku-buku yang terbit banyak ditulis para ilmuan yang menjadi dosen, para dokter atas penelitiannya, para budayawan, politikus, juga wartawan senior dari berbagai media cetak dan online.

“Jka kita penulis pemula, maka untuk mempermudah isi tulisan dapat menuliskan tentang diri secara pribadi sejak usia kanak-kanak hingga selesai di bangku sekolah, atau menuliskan sebuah peristiwa yang setiap saat kita lihat sehingga dengan pemikiran kita bisa ditulis menjadi sebuah buku,” kata Kadis Pendidikan Sumut 2010 – 2014 ini.

Didampingi Ketua Yayasan Mulai Menulis Indonesia Julpan Siregar S.Pd yang juga bertindak sebagai moderator, Syaiful Syafri menegaskan bahwa seorang penulis buku jangan pernah beranggapan bahwa buku yang ditulis tidak akan dibaca masyarakat.

“Tetapi kita harus yakin bahwa isi buku yang kita tulis akan ada penggemarnya, akan ada pasarnya apalagi jika buku yang kita tulis sesuai dengan selera masyarakat atau selera kaula muda di masa kini dan mampu mendorong para pembaca untuk mengikuti isi tulisan demi masa depannya,” tegas Syaiful.

Ceramah umum yang berlangsung satu jam penuh ini juga diikuti Kepala Perpustakaan UMSU Dr. M. Arifin, M.Pd, penulis novel di UMSU Press Arif Budiman, penulis buku “Introper menjadi Ekstroper” Julpan Siregar, dan juga penulis buku kalangan perempuan yakni Marfirah Syam seorang guru tingkat SLTP Kota Medan.

Usai ceramah umum sejumlah peserta mengajukan berbagai pertanyaan, di antaranya Susana yang bertanya apakah tulisan ada yang melakukan editing sebelum diterbitkan. Demikian juga dengan Ruella pernah menulis cerpen namun sejumlah bahasa gaul dihapus oleh editor. Sedangkan Suci Ramadhan menanyakan apakah seorang penulis ada tantangan. Lalu M. Rizki bertanya apa beda menulis buku dengan menulis melalui digital.

Sisi lain Dr. M. Arifin M. Pd juga memberi motivasi kepada seluruh peserta atas karyanya dalam menuliskan sebuah buku “Pemikiran dan Kebijakan Syaiful Syafri Membangun Perpustakaan di Sumut” yang ditulisnya dalam masa waktu satu bulan. Sedangkan Julpan Siregar memberi tawaran seluruh buku yang sudah ditulis dapat diterbitkan melalui UMSU Press. (SC08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Protes Seleksi Kepling di Medan Amplas Berlanjut, Warga Tuntut Transparansi

2 Januari 2025 - 12:43

Kerja Naik Bus Listrik, Bobby Nasution Memilih Berdiri karena Tempat Duduk Penuh

1 Januari 2025 - 12:19

Tahun 2024, Pemprov Sumut Sukseskan Berbagai Agenda Besar Nasional

1 Januari 2025 - 07:18

Kapolrestabes Medan Pimpin Apel Persiapan Pengamanan Malam Tahun Baru 2025

31 Desember 2024 - 21:23

Refleksi Akhir Tahun 2024, Syaiful Syafri: Kebijakan Ketum PKB Cak Imin Jadi Inspirasi di Sumut

31 Desember 2024 - 21:18

Trending di Medan