Sab. Mei 4th, 2024

Setahun Berlangsung, Tujuan Medan Medical Tourism Belum Tercapai

By Redaksi Sep18,2023
Destanul Aulia

Sumutcyber.com, Medan – Medan Medical Tourism sudah lebih dari satu tahun dicanangkan atau dilaunching tepatnya Agustus 2022 lalu. Namun sejauh ini, progresnya masih belum terlihat signifikan dan euforianya juga seakan menurun begitu saja.

Padahal, semangat awal lahirnya program Medan Medical Tourism Board (MMTB) ini adalah untuk menurunkan angka warga Medan yang berobat keluar negeri.

Namun, Ketua MMTB Destanul Aulia mengatakan, selama setahun lebih program wisata medis, progresnya terbilang cukup baik dari sisi usaha rumah sakit untuk mempromosikan layanan unggulannya.

“Artinya, dengan adanya Medan Medical Tourism Board (MMTB) ini telah mengatur aktivitas wisata medis, sehingga yang berhubungan dengan pemasaran itu meningkat,” ungkapnya, Senin (18/9/2023).

Dia menjelaskan, pada awal pembentukannya, pihaknya hanya berani tampil pada acara yang sifatnya sudah direncanakan seperti roadshow ke daerah. Hal ini, jelasnya untuk mempromosikan layanan unggulan rumah sakit layanan medis karena melihat banyak masyarakat sumut yang tidak berobat ke Medan.

“Di tahun pertama kita mengidentifikasi kota-kota yang masyarakatnya banyak pergi berobat. Disitu kita ajak 12 rumah sakit untuk mempromosikan layanan unggulannya,” ujarnya.

Adapun rumah sakit yang mendapat SK dari Kemenkes untuk wisata medis ini, sebutnya ada tujuh rumah sakit yaitu Royal Prima, Columbia Asia, Murni Teguh, Siloam, RS Adam Malik, Pirngadi dan Putri Hijau.

Kemudian bertambah karena dilihat ada beberapa rumah sakit yang berpotensi menjadi rumah sakit wisata, namun terbentur dengan syarat Kemenkes terkait Tipe, karena RS wisata medis ini harus tipe A dan tipe B.

“Jadi kita sudah melihat secara fisik sudah setara dengan standard, sehingga RS wisata medis menjadi bertambah saat ini menjadi 12,” terangnya.

Destanul mengaku, tujuan hadirnya wisata medis ini bagaimana agar masyarakat tidak berobat ke luar negeri dan mengajak masyarakat luar negri berobat disini belum tercapai. Namun dia mengakui hal itu belum tercapai.

“Saya pastikan belum,  secara statistik itu tidak signifikan tetapi kita sudah memulainya karena di negara lain pun untuk membangun sebuah wisata medis itu perlu waktu,” sebutnya.

“Artinya harus meluncurkan banyak anggaran, kegiatan dan investasi serta juga merangkul semua orang untuk membangun medical tourism ini,” sambungnya.

Menurut Destanul, kenapa wisata medis tidak berjalan, karena adanya kekurangan dokter dokter spesialis. Untuk menghasilkan dokter ini membutuhkan waktu yang panjang dan sangat tergantung dengan universitas.

“Di Medan sendiri kondisinya kekurangan dokter jantung, bedah dan lainnya, sehingga para dokter berpraktek di tiga tempat. Padahal ini tidak profesional dalam wisata medis,” tuturnya.

Oleh karena itu, imbuh dia, inilah yang saat ini harus diperbaiki terutama mindset masyarakat untuk berobat di dalam negeri.

“Ini yang paling susah dan tantangan terbesar medical tourism. Kita juga harus memastikan bahwa rumah sakit kita setara pelayanannya dengan luar negeri,” tuturnya.

Selain itu, sambungnya, perangkat daerah, yakni Dinas pariwisata dan Dinas Kesehatan juga harus memberi penekanan terhadap medical tourism ini.

“Tapi yang kita lihat aktif itu hanya marketingnya yakni Dinas pariwisata nya. Sementara kita juga perlu anggaran untuk memperbaiki kinerja rumah sakit yang sudah terlibat dimana Dinkes Medan harus melatih dokter dokter supaya dia fokus. Ini juga untuk memastikan bagaimana kesiapan alkes, lingkungan sekitar, sehingga ini penting dilakukan Dinkes sebagai motor penggerak,” paparnya.

Destanul juga mengatakan  untuk mewujudkan ini, pemerintah harus menyiapkan anggaran dan jangan hanya tergantung dengan swasta begitu juga sebaliknya.

“Terus terang jika dibandingkan dengan negara lain, MMTB tidak menerima anggaran. Untuk itu kita tetap memastikan bahwa program ini ada meski kita lihat Dinkes Medan belum bergerak,” pungkasnya. (SC03)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *