Medan – Wali Kota Medan Rico Waas mengunjungi warga Medan terdampak banjir yang dirawat di RS Hermina Medan, Jumat (5/12/2025).
Rico Waas didampingi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Medan, Afif Abdillah dan Camat Medan Helvetia Junaedi Lumban Gaol, menjenguk tujuh pasien korban banjir yang merupakan warga Kota Medan. Rico Waas tampak terlibat perbincangan hangat antara pasien, keluarga pasien, para dokter dan perawat RS Hermina. Keduanya juga tampak memberikan semangat kepada para pasien.
Wali Kota juga menanyakan tentang kondiri diri pasien usai ditangani, hingga menanyakan soal pelayanan yang diberikan RS Hermina.
Ketujuh pasien itu mengaku suka dengan pelayanan yang diberikan pihak RS Hermina. “Pelayanannya bagus pak, Perawatnya juga ramah-ramah, dan mereka suka senyum dan selalu memberikan semangat”, ucap salah seorang keluarga pasien.
Rico Waas kepada wartawan mengatakan, dari penjelasan para pasien dan keluarga, RS Hermina dianggap cukup responsif, mulai dari pelayanan yang baik, dokternya juga responsif, dan tidak ada yang sulit, pelayanannya mudah. Ini akan menjadi kajian dan informasi yang bisa diserap pihaknya untuk sementara ini.
“Intinya kami tetap memantau dan secara obyektif tadi kami melihat dan mendengarkan masyarakat yang dirawat responsnya baik, artinya secara general RS Hermina bisa bagus dalam memberikan pelayanan, dan saya harapkan RS Hermina bisa mempertahankannya,” ucap Rico Waas.
Pihaknya tidak ingin para pasien itu komplain, layanannya tidak bagus atau perawatnya ada yang ketus sama pasien. “Kita memang harapkan semua rumah sakit susternya harus ramah, bisa melayani pasien dengan baik, mau memberikan semangat pada pasien,” ucapnya.
Sekitar 80 warga terdampak banjir di wilayah Medan dirawat di RS yang beralamat di Jalan Asrama Medan Helvetia. Dari 80 pasien itu sebagian besar sudah kembali pulang karena kondisinya membaik.
Saat ini RS Hermina masih merawat 20 pasien terdampak banjir yang masih memerlukan perawatan intensif. Pasien-pasien itu tidak hanya berasal dari Kota Medan, tapi juga dari luar kota seperti Binjai.
Dari 80 orang itu, pasien asal Kota Medan paling banyak dirawat, terutama dari kawasan Kecamatan Medan Helvetia, seperti dari Kelurahan Tanjunggusta, Kelurahan Cinta Damai dan Kelambir V. Ada juga dari Kecamatan Medan Sunggal.
“Dari hari pertama masuk itu secara bertahap sekitar 80 warga datang kemari, mereka korban banjir, paling banyak warga Medan, selebihnya dari luar kota seperti Binjai”, sebut Direktur RS Hermina Medan, dr Irvan Veryadi kepada awak media, usai mendampingi Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas.
Dr Irvan mengatakan, pasien korban banjir itu rata-rata datang dengan keluhan diare, demam, ada juga infeksi kulit, bahkan di antara mereka terpaksa dirawat lagi pascaoperasi hernia. “Berbagai macam keluhan, ada diare, ada juga karena hernia. Jadi pasien hernia ini sebelum banjir baru selesai jalani operasi, bekas jahitan operasi itu infeksi karena basah kena banjir. Kita layani, dan sekarang kondisi pasien sudah mulai membaik, semoga semua pasien korban banjir segera sehat kembali,” harapnya.
Untuk pelayanan kesehatan bagi korban banjir itu pihak RS Hermina menerima pelayanan melalui BPJS Kesehatan dan UHC. Apalagi di antara mereka saat pertama kali masuk rumah sakit tidak membawa identitas diri seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).
Pasalnya kartu identitas diri itu hanyut terbawa banjir. Namun pihaknya tetap melayani atas nama kemanusiaan. “Ini kan bencana, atas nama kemanusiaan, tetap kita layani, meskipun saat masuk ada yang tidak bawa KTP atau KK karena hanyut. Bahkan kita juga sudah koordinasikan dengan keplingnya, juga tidak ada. Meski demikian tetap kita layani,” sebutnya. (SC03)
![]()


















