Sumutcyber.com, Jakarta – Sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) untuk kembali mendorong kemajuan ekonomi Sumut. Selain Danau Toba, pemerintah fokus pada pengembangan destinasi wisata Bukit Lawang – Tangkahan dan Kabupaten Karo.
Sebagai komitmen dalam pembangunan sektor pariwisata ini, Pemprov Sumut melalui Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah didampingi Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto menemui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar yang didampingi Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiratno di Rumah Dinas Menteri LHK, Jakarta, Senin (10/1/2022).
Pada pertemuan tersebut, Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah menyampaikan, pihaknya menemui Menteri LHK membicarakan beberapa hal berkaitan dengan hutan di Sumut, terutama hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kawasan Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan dan perkembangan kawasan hutan lainnya di Sumut.
“Pertemuan tadi membicarakan beberapa hal berkaitan dengan hutan di Sumut terutama menunjang pariwisata Bukit Lawang dan Tangkahan yang menawarkan konsep wisata konservasi dan alam (ekowisata) hingga pembukaan jalur alternatif Karo,” ujar Ijeck.
Selain itu, Global Climate Fund Indonesia juga menjadi bahan perbincangan dalam pertemuan tersebut, TNGL dengan kekayaan sumber daya alamnya memiliki potensi serapan dan simpanan karbon yang cukup besar. Pemprov Sumut berkomitmen untuk menjaga wilayah Hutan Primer seperti yang diamanatkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian LHK.
“Sumut juga akan memulai konsesi oksigen yang kita hasilkan dari Hutan Gunung Leuser yang saat ini sudah dicetuskan melalui Paris Agreement yang tertuang pada Perpres 98 tahun 2021,” ujarnya.
Terkait Bukit Lawang dan Tangkahan, lanjut Ijeck, pihaknya meminta dukungan terkait pengaktifan konservasi Orang Utan khususnya di Bukit Lawang yang sudah lama tidak beroperasi. Hal ini pun, kata Ijeck langsung disetujui oleh Menteri Siti Nurbaya.
“Alhamdulillah, disetujui Bu Menteri, untuk mengaktifkan kembali penangkaran orang utan yang ada di Tangkahan dan Bukit Lawang. Pola kerjasamanya nanti akan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Sementara itu, terkait Tahura, Ijeck meminta izin karena rencana pembangunan jalan alternatif Medan – Berastagi melewati Simpang Tuntungan – Kutalimbaru – Sembaikan sepanjang 16.257 meter dan lebar ± 15 meter melewati Tahura Bukit Barisan.
“Kita meminta izin ke Ibu Menteri LHK untuk dapat memberikan persetujuan pembangunan jalan yang melewati Tahura sepanjang± 16.257 meter dan lebar± 15 meter,” ujar Ijeck sembari mengatakan jalur alternatif lainnya ke Kabupaten Karo ada di Deliserdang melalui Rumah Liang di Kecamatan STM Hulu – Barusjahe.
Lanjut Ijeck, Ia berharap apa yang telah disampaikan ke Menteri LHK khususnya dalam pengembangan Bukit Lawang dan Tangkahan bisa terealisasi. Setelah Langkat, Pemprov Sumut akan melanjutkan pembangunan wisata di Kabupaten Karo dan juga Kepulauan Nias serta daerah lainnya.
“Kita akan lanjutkan pengembangan destinasi pariwisata di Karo, Nias dan daerah lainnya. Semua akan dilakukan bertahap, mohon doa dan dukungannya untuk seluruh masyarakat Sumatera Utara,” tutupnya. (SC02)