Sumutcyber.com, Medan – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, meminta kepala daerah agar memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada guru dan siswa yang berumur 12 – 18 tahun.
Sebab, menurutnya, dalam menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang paling penting adalah mengakselerasi vaksinasi dan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
Di samping itu, lanjut Nadiem Makarim lagi dalam PTM terbatas ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga akan mendorong dilakukannya testing secara random kepada guru dan murid tingkat nasional.
“Kami memohon dukungan dari setiap kepala daerah untuk mendukung kegiatan ini. Hal ini dilakukan agar diketahui positive rate di sekolah selama PTM terbatas berlangsung,” ujarnya saat rapat koordinasi bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan lainnya, di Aula T. Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu, Senin (25/10/2021).
Disebutkannya, berdasarkan semua riset, semuanya menunjukkan anak Indonesia telah kehilangan satu tahun pendidikan yang efektif sehingga dapat berdampak permanen apabila tidak segera disikapi.
“Apabila tidak segera disikapi berakibat terjadinya learning loss bagi anak didik, terutama bagi anak PAUD dan SD, PTM terbatas ini sangat perlu dilakukan dibanding tingkat SMP dan SMA. Sebab, di tingkat PAUD dan SD yang paling rentan mengalami penurunan pembelajaran,” kata Nadiem Makarim.
Terkait program guru penggerak, Nadiem menyampaikan bahwasanya ini merupakan program yang sangat penting karena akan membawa perubahan bagi guru-guru lainnya.
“Guru penggerak ini akan menjadi prioritas dalam menempati kedudukan kepala sekolah atau pengawas sekolah, maka mereka yang telah lulus seleksi program guru penggerak inilah yang akan diprioritaskan untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas di masing-masing daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution, memaparkan, dari 105.000 lebih pelajar Kota Medan yang dapat divaksin, 80 persen di antaranya telah mendapatkan suntikan vaksin. Capaian vaksinasi ini berkat kerja keras Pemko Medan yang gencar melakukan vaksinasi bagi pelajar berusia 12 – 18 tahun, apalagi Pemko Medan juga menargetkan setiap harinya sebanyak 5.000 pelajar harus mendapatkan suntikan vaksinasi.
Sedangkan capaian vaksinasi terhadap para guru-guru di bawah wewenang Dinas Pendidikan Kota Medan yakni TK/PAUD, SD dan SMP sudah sebanyak 86 persen di Kota Medan telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
“Sisanya untuk guru yang belum divaksin sebagian karena adanya komorbid dan ada juga yang sedang hamil atau masuk ke dalam batas kehamilan yang tidak boleh divaksin,” sebut Bobby Nasution. (SC03)