Sumutcyber.com, Medan – Empat dokter akan berkompetisi memperebutkan jabatan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan periode 2022-2025 pada Muscab di Hotel Karibia Jln. Timor Medan, Selasa (6/9/2022).
4 dokter yang dinyatakan memenuhi syarat untuk maju berkompetisi oleh tim seleksi yang dipimpin dr. Qadri Fauzi Tanjung, Sp.An-KAKV,MKM, yakni dr. Wijaya Juwarna, M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL, F. Rinologi; dr. Ery Suhaymi, SH, MH, M.Ked (Surg), Sp.B, FINACS, FICS; Dr. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, AIFM dan dr. Muhammad Fauzi Siregar, Sp.Onk-Rad.
Menariknya, dari empat dokter ini, dua di antaranya adalah mantan Ketua dan Sekretaris IDI Cabang Medan dr. Wijaya Juwarna, M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL, F. Rinologi dan dr. Ery Suhaymi, SH, MH, M.Ked (Surg), Sp.B, FINACS, FICS.
Artinya, dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun bersama mengurus organisasi profesi dokter ini, tetapi pada Muscab ini mereka bersaing perebutkan suara. Persaingan ini ditanggapi positif dari ketua calon Ketua IDI Medan ini.
“Kita turut berbahagia hari ini calon ketua ada 4 orang. Sepanjang 16 tahun mengawal IDI Medan mulai tahun 2006 dari anggota bidang sampai posisi ketua, sedikit yang mau menafkahkan waktu untuk menjadi Ketua IDI Medan. Artinya saat ini banyak yang peduli untuk perkembangan IDI Medan,” kata dr. Wijaya, Senin (5/9/2022).
Dia mengaku mengenal baik ketiga calon ketua IDI Medan tersebut. Oleh karena itu, dia berharap semua tim pendukung bisa maksimal dan melancarkan seluruh proses Muscab sehingga terpilihlah yang terbaik berdasarkan hati nurani.
“Ketiga Calon Ketua IDI ini saya kenal baik. Ada guru saya dan ada dua adik saya. Semuanya punya kemampuan dan baik. Kita berharap semua Tim Pendukung bisa maksimal dan melancarkan seluruh proses Muscab sehingga terpilihlah yang terbaik berdasarkan hati nurani,” tuturnya.
Ketika ditanya apa yang memotivasi untuk kembali maju dalam Muscab IDI? Wijaya mengatakan, IDI saat ini menghadapi problem baik internal maupun eksternal. Di sisi eksternal tantangan RS asing dan dokter asing akan melakukan praktik kedokteran di Indonesia.
“Di sisi internal tidak bisa dipungkiri sudah mulai muncul beberapa perkumpulan dokter yang mendapatkan SK Kemenkumham yang menurut kita bisa saja akan meminta persamaan kedudukan seperti IDI sebagai Organisasi Profesi Dokter,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, melihat saat ini IDI perlu memperkokoh eksistensinya. “Ibarat seni bela diri IDI harus kuat kuda-kudanya dan kokoh seperti karang. Hal ini hanya bisa diwujudkan jika seluruh anggota IDI di seluruh Indonesia khususnya di Kota Medan memiliki rasa cinta dan memiliki IDI sebagai satu-satu nya rumah induk yangg dicintai,” pungkas Wijaya.
Di sisi lain kita harus akui bahwa perlu mengejar ketertinggalan dari sisi keilmuan dan teknologi kedokteran. “Ketertinggalan kita sejauh 10-15 tahun dari negara-negara maju. Kita harus memacu dan meningkatkan kompetensi kita sehingga kalau ada ketertinggalan itu hanya berjarak 3-5 tahun. Oleh karena itu semangat untuk maju harus kita tingkatkan dan itu membutuhkan niat dan usaha bersama,” jelas Wijaya.
Menurutnya, pendidikan spesialis juga perlu kekompakan baik Fakultas Kedokteran maupun RS Pendidikan dan Jejaring. “Semua harus bahu membahu memperkuat IDI dan seluruh stakeholders kesehatan dan instansi terkait dan tentunya kita berharap Pemerintah mendukung dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan Indonesia khususnya Medan Kota Terbesar ketiga yang sangat dekat sekali dengan pintu gerbang dunia,” tutupnya.
Berikut visi misi dr. Wijaya Juwarna dalam Muscab IDI Kota Medan. VISI: Memperkokoh Eksistensi IDI Cabang Medan dengan Penguatan Kompetensi dan Nilai – Nilai Kesejawatan
MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan kedokteran berkelanjutan secara rutin
2. Menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh stakeholders kesehatan dan pihak terkait
3. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang baik, transparan dan terpercaya didukung / dengan pemanfaatan sistem IT.
4. Menyuarakan aspirasi, mengupayakan kesejahteraan dan perlindungan anggota.
5.Mendukung pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Sementara itu, berbekal pengalamannya sebagai Sekretaris IDI Cabang Medan dan dukungan para senior serta perhimpunan, dr. Ery Suhaymi, SH, MH, M.Ked (Surg), Sp.B, FINACS, FICS siap maju untuk berkompetisi dalam Muscab.
“Perhimpunan dan senior mendukung untuk maju di Muscab,” imbuhnya.
Dia menyampaikan visinya maju sebagai Calon Ketua IDI Medan, yakni reaktualisasi peran dan fungsi IDI Cabang Medan.
Misi
1. Keluhuran Profesi: Menjaga martabat, kehormatan serta keluhuran profesi kedokteran.
2. Tata Kelola yang Melayani: Menciptakan sistem tata kelola organisasi yang baik melalui pemanfaatan teknologi Informasi sehingga lebih memudahkan dalam melayani anggota.
3. Pendampingan Hukum: Bantuan pendampingan hukum bagi anggota dalam menghadapi masalah terkait praktik kedokteran.
4. Bersinergi: Bersinergi dengan Pemerintah Daerah mewujudkan kota Medan yang berkah serta semua pemangku kebijakan guna mengupayakan kesejahteraan dan perlindungan kepada anggota.
5. Peningkatan Profesionalitas: Peningkatan kemampuan profesionalitas anggota melalui kegiatan P2KB.
6. Doctorspreneur: Memfasilitasi anggota yang berminat dalam pengembangan wirausaha fasilitas pelayanan masyarakat. (SC03)