Sab. Mei 4th, 2024

Mahasiswa Diajak Kampanye Pembuatan Eco Enzym

By Redaksi Sep12,2023
Pusat Pengkajian dan Informasi Lingkungan Hidup UISU menginisiasi pembuatan dan panen eco enzyme bersama dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan di Kampus Fakultas Pertanian UISU Jalan Karya Wisata Medan.

Sumutcyber.com, Medan – Universitas Islam Sumatera Utara mengadakan panen bersama Soft Eco Enzym di Fakultas Pertanian UISU pada akhir Agustus lalu. Panen Eco Enzym tersebut merupakan hasil dari proses pembuatan yang dilakukan akhir Februari hingga akhir Agustus 2023 di gedung Fakultas Pertanian Jl.Karya Wisata Medan.

Turut hadir Pusat Pengkajian dan Informasi Lingkungan Hidup (PPILH) UISU Iriani, SE, M.Si, Narasumber Ramod Tobing, serta para mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UISU.

Pusat Pengkajian dan Informasi Lingkungan Hidup (PPILH) Iriani, SE, M.Si, menyampaikan bahwa pembuatan Soft Eco Enzym sudah dilakukan pada tanggal 23 Februari sampai dengan 25 Agustus lalu. Selama 6 bulan ini, wadah jerigen yang dimasukkan potongan-potongan kulit buah dan buahnya tidak boleh terkontaminasi dengan udara, sehingga jerigen harus tetap tertutup rapat dengan lakban.

Narasumber Ramod Tobing menjelaskan bahwa Soft Eco Enzym dengan Eco Enzym berbeda. Eco Enzym memakai produk organis yang merupakan hasil fermentasi limbah dapur berupa sisa buah dan sayuran yang bisa didapatkan dimana saja. Seperti kulit-kulit buah buahan yang terdapat di tukang rujak, yang dimana memiliki manfaat nutrisi untuk tanaman, dan menjadi solusi dalam pengelolaan limbah organik secara efektif.

“Sedangkan Soft Eco Enzym memiliki manfaat dan kegunaan untuk kesehatan tubuh, yang bisa dipakai sebagai sabun mandi, dan dalam permasalahan untuk kulit pembuatannya menggunakan buah yang lebih terjamin dan bersih, dengan menggunakan kulit mangga, jeruk, apel, pir, pisang, kiwi dan pepaya,” kata Tobing.

Dia juga menjaleskan bahwa dalam pembuatan Soft Eco Enzym memakai rumus perbandingan 3,1,10, yang dimaksud dengan buah 3 kilo, molase 1 kilo gula merah dan memakai 10 liter air. Kemudiab dimaksukkan ke dalam 1 jirigen dengan volume 15 liter.

“Oleh karena itu saya harapkan kepada para mahasiswa dan para dosen agar setelah selesainya kita panen Soft Eco Enzym ini, kita semua dapat aktif membuatnya di rumah atau dengan kelompok masing-masing. Bahkan dapat membagi ilmu kepada masyarakat sekitar, karena banyaknya manfaat Soft Eco Enzym yang dipakai untuk mendetox badan dari luar,” ujar Ramod Tobing seraya menambahkan, pembuatan eco enzym tergolong gampang dan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, bahkan dalam hal manfaat secara ekonomi sebagai penghasil tambahan untuk keluarga. (SC08)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *