Sumutcyber.com, Tigaras – PT Suri Tani Pemuka (STP), anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), bersama peneliti dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim-Institut Pertanian Bogor (IPB), sukses menggelar Aksi Penanganan Sampah dan Pelatihan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Wisata Tigaras, Danau Toba.
Kegiatan ini mencerminkan sinergi ABGC (Akademisi, Bisnis, Pemerintah, dan Masyarakat) untuk meningkatkan kualitas kebersihan melalui penanganan sampah berkelanjutan di sekitar Danau Toba.
Imam Santoso, Head of Tilapia Operation Simalungun PT Suri Tani Pemuka, menyatakan berkomitmen menjaga keberlanjutan lingkungan Danau Toba, dan yakin kerjasama dengan IPB, pemerintah setempat, dan stakeholder lainnya akan memastikan keberlanjutan lingkungan di wilayah ini.
“Kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi semua pihak,” imbuhnya.
Prof. Parulian Hutagaol, Ketua Peneliti IPB CARE, beserta tim, Dr. Dahri Tanjung dan Dr. Yeti Lis Purnamadewi, MSc, menegaskan kebersihan lingkungan adalah fondasi utama dalam pembangunan berkelanjutan.
“Sebagai institusi pendidikan dan penelitian, IPB berupaya mendorong inisiatif untuk melestarikan alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Kebersihan lingkungan yang optimal adalah kunci kesehatan masyarakat. Penanganan sampah yang efektif mencegah penyebaran penyakit dan menjaga keberlanjutan ekosistem lokal.
Dengan fokus pada Konsep Sekolah Sampah Mandiri, program kolaborasi ini menitikberatkan pada membangun kesadaran dan aksi konkret dalam pemilahan, pengangkutan, dan pengolahan sampah. Pada tahap awal, program ini akan merumuskan cara penanganan sampah di tingkat RT, pemukiman, pasar, dan tempat pariwisata.
Kolaborasi melibatkan pihak desa, pelaku usaha, tokoh desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna, anggota kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pelaku Wisata, Kantor Desa, Pramuka, hingga Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten.
“Melalui kolaborasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat meningkat, dan perilaku dalam mengolah sampah berubah. Gerakan Aksi untuk Danau Toba diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan sekitar Danau Toba tetapi juga mendukung visi global untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” tambah Prof. Parulian. (SC-Karmel)