Toba – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Toba menggelar Rapat Paripurna dalam rangka penyampaian pidato sambutan Bupati dan Wakil Bupati Toba periode 2025-2030 di ruang rapat paripurna DPRD Toba, Kamis (6/3/2025).
Rapat paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Toba, Franshendrik Tambunan, didampingi Wakil Ketua DPRD Tomson Manurung dan Henri Tambunan. Sejumlah undangan turut hadir, termasuk unsur Forkopimda Toba, Bupati dan Wakil Bupati Toba, Sekda, para asisten, staf ahli bupati, pimpinan OPD, camat, pimpinan partai politik, tokoh masyarakat, insan pers, serta tamu undangan lainnya.
Dalam pidatonya, Bupati Toba Effendi SP. Napitupulu mengawali dengan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir. Rapat paripurna ini juga dihadiri oleh mantan bupati dan wakil bupati sebelumnya, seperti Sahala Tampubolon, Kasmin Simanjuntak, Darwin Siagian, dan Tonny M. Simanjuntak.
Visi “Toba Mantap 2029”
Bupati Effendi menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Toba harus berlandaskan kebersamaan dan semangat kebhinekaan, didukung oleh orang-orang yang mencintai Toba dengan sepenuh hati, jiwa, dan pikiran. Dengan tekad kuat, ia menargetkan visi “Toba Mantap 2029”, yakni mewujudkan daerah yang maju, masyarakat yang sejahtera, serta pembangunan yang berkelanjutan.
Ia kemudian memaparkan enam poin utama visi tersebut:
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2. Pelayanan publik yang semakin efektif dan efisien.
3. Infrastruktur yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4. Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.
5. Kabupaten Toba menjadi daerah tujuan investasi.
6. Kabupaten Toba mampu bersaing dengan daerah lain.
Misi dan Aksi Nyata
Untuk mewujudkan visi tersebut, Effendi memaparkan lima misi pembangunan dalam lima tahun ke depan, yakni:
1. Membangun SDM yang berdaya saing dan berakhlak.
2. Membangun infrastruktur yang terintegrasi dan merata untuk mendukung kemandirian daerah.
3. Meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat berbasis potensi daerah.
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih sebagai pelayan rakyat.
5. Meningkatkan keamanan, ketertiban, serta melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal.
Ia juga menguraikan lima aksi nyata yang akan menjadi prioritas pemerintah daerah:
1. Transformasi kepemimpinan dengan menegaskan bahwa bupati dan wakil bupati adalah pelayan (parhobas) rakyat.
2. Membangun desa dan menata kota secara berimbang.
3. Membangun infrastruktur berkualitas, terintegrasi, dan berkeadilan, terutama jalan dan irigasi.
4. Meningkatkan pelayanan masyarakat yang responsif dan berkualitas, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, perizinan, dan administrasi kependudukan.
5. Memperkuat komunikasi dan jaringan kerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi.
Tantangan dan Harapan
Dalam pidatonya, Effendi juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam merealisasikan visi dan misi tersebut. Salah satu kendala utama adalah kebijakan efisiensi anggaran sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD. Kebijakan ini mengharuskan pemerintah daerah untuk membatasi dan menyesuaikan belanja sesuai dengan prinsip efisiensi.
“Dengan adanya kebijakan ini, tentu akan berdampak langsung pada keberlanjutan program prioritas yang telah disusun. Namun, kita harus tetap mencari solusi yang bijak, tepat sasaran, dan cepat agar pembangunan tetap berjalan,” ujar Effendi.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Effendi menekankan pentingnya optimisme, kolaborasi, dan komitmen bersama untuk mewujudkan “Toba Mantap 2029”.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama, memaksimalkan peran masing-masing demi kemajuan Kabupaten Toba. Tampak do rantos na rim ni tahi do gogo na! Dengan tekad yang kuat dan kerja sama yang solid, kita pasti bisa,” tutupnya. (SC-JT)
Komentar