Kam. Mei 23rd, 2024

Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut Pastikan Harga Komoditi Pangan Jelang Lebaran Relatif Normal

By Redaksi Apr10,2023
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Lies Handayani menyampaikan Konferensi Pers terkait stok, ketersediaan dan harga daging menjelang Idulfitri 1444H di Ruang Rapat III, Lantai 2 Gedung Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (10/4/2023). (Sumber: Diskominfo Sumut)

Sumutcyber.com, Medan – Stok dan harga komoditi pangan seperti daging sapi, daging ayam dan telur di Provinsi Sumatera Utara, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijiriah relatif aman.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumatera Utara Ir Lies Handayani Siregar M. MA, Senin (10/4/2023), pada konfrensi pers di ruang rapat III Gedung Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Imam Bonjol Medan.

Stok pangan, daging sapi, daging ayam dan telur aman. Ini tidak hanya di kota Medan saja, tapi di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Untuk bulan ini saja  ada kelebihan stok daging sekira 2230 ton.

“Jadi masih ada stok daging kita dan sampai hari ini juga hasil pemantauan kami terhadap komoditi pangan masih relatif normal mendekati hari Raya Idul Fitri. Kalaupun ada kenaikkan pada menjelang  hari raya masih sebatas harga yang wajar,” terangkannya.

Terkait dengan harga daging sapi lanjut Lies, saat sekarang ini harganya mencapai Rp.130 ribu/Kg s/d Rp. 150 ribu /Kg. Sementara, daging ayam mengalami penurunan perkilogramnya mencapai Rp18.000. Sedangkan untuk harga telur masih normal, itu bersekitar Rp1.400 s/d Rp1.800 perbutirnya dan perkilonya sekira Rp25.000 s/d Rp26.000.

Diharapkan, harga-harga semua  komoditas  ini tetap stabil. Sehingga,  semua bisa dapat merayakan hari Raya Idul Fitri dengan rasa senang dan gembira.

Terkait dengan pertanyaan yang dilontarkan  Wartawan terkait adanya kasus yang terus berulang setiap tahunnya. Saat ini okelah harga stabil dan dikatakan stock komoditi pangan aman, tapi, kenyataannya dilapangan, ketika mendekati hari-hari besar agama semua harga naik padahal stock banyak.

Menyikapi pertanyaan tersebut, Lies menjelaskan, kenaikan harga pada mendekati hari besar yang selalu terjadi. Pihaknya sebenarnya sudah melakukan intervensi kepada produsen. Namun, tidak membawa dampak yang berarti.  Sebab,  juga perlu dipahami,  banyak dampak kenaikan tersebut diantaranya  dikarenakan kurangnya transportasi dan para pekerja yang sudah pada libur. Sehingga,  pihak produsen mengeluarkan biaya tambahan.

“Kenaikkan harga ini memang harus menjadi perhatian khusus di instansi kita dan adapun upaya kita untuk menstabilkan harga-harga tersebut, kita mencoba ke produsen-produsen dan para peternak. Sehingga, kalaupun ada kenaikan itu hanya karena masalah transportasi dan tenaga kerja yang sudah berkurang menjelang hari ‘H” atau hari besar,” ungkapnya.(SC02)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *