Toba – Menghadapi cuaca ekstrem berkepanjangan yang memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Kabupaten Toba, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba mengusulkan pelaksanaan modifikasi cuaca. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara untuk diteruskan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Augus Sitorus, saat dikonfirmasi pada Kamis (17/7/2025). “Usulan telah kami sampaikan, dan kami berharap mendapat perhatian serius dari instansi terkait agar kebakaran yang marak terjadi dapat segera diatasi,” ujarnya.
Pemkab Toba, lanjut Augus, juga kembali mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla. Dalam beberapa bulan terakhir, pihaknya telah mengeluarkan surat imbauan resmi mengenai pencegahan karhutla, yang disampaikan ke seluruh camat, lurah, dan kepala desa se-Kabupaten Toba. Imbauan tersebut juga ditujukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Toba untuk turut menyosialisasikan upaya pencegahan karhutla kepada masyarakat.
“Ini menjadi perhatian bersama. Kita harus bersinergi dalam melakukan pengawasan dan pencegahan di lapangan,” tegas Augus.
Sementara itu, Edward Tambunan, warga Balige, berharap pemerintah provinsi dan pusat memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini. Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan di kawasan Danau Toba, yang merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Kalau hutan terbakar dan gundul, apa lagi yang bisa kita jual ke wisatawan? Tidak cukup hanya Danau Toba, hutan juga berperan besar dalam mendukung pariwisata,” katanya. (SC-JT)
