Koordinator PMPHI Sumut Harap Megawati Berkenan Maju di Pilpres di 2024

Drs. Gandi Parapat

Sumutcyber.com, Medan – Meski Pilpres masih lama, namun siapa yang layak menjadi kandidat Capres cukup menarik untuk diperbincangkan.

Berbicara soal sosok Capres, Koordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia ( PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Gandi Parapat, berharap Ketua Umum PDIP Megawati berkenan maju.

“Bicara Capres ke depan Megawati, Ketua Umum PDIP kami harap berkenan maju. Karena dari elektabilitas semua kader, Megawati belum tertandingi siapapun juga PDIP masih diminati. Kalau dibandingkan Mega dengan Puan antara bumi dan langit. Disamping kemampuan, lanjutnya, Mega juga sudah pengalaman,” katanya, Kamis (1/4/2021).

Terkait sosok Prabowo Subianto dan Sandiago, dia menilai tidak laku lagi, karena sudah bergabung dengan lawan politik. “Tidak laku lagi, sedangkan Anies tidak mampu keluar dari masalah karena ditekan buzzer,” katanya.

Bacaan Lainnya

Selain itu, ada juga nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang digadang-gadangkan menjadi Capres.

“Bila Airlangga Ketum Golkar berhadapan dengan Megawati di Pilpres sulit diprediksi dan Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) lah penentu atau juru kunci. Apakah Ganjar mendukung Megawati atau Airlangga, dari sisi etika Ganjar harus memenangkan Megawati karena Ganjar masih PDIP. Ganjar saat ini orang yang mampu membuat situasi tenang dan sangat disenangi seluruh lapisan masyarakat semua daerah,” imbuhnya lagi.

Bercerita soal Ganjar, Gandi menilai, walaupun kader PDIP, Ganjar Pranowo memakai ilmu masyarakat atau politik yang dimiliki Akbar Tanjung. “Kemampuan Akbar Tanjung dalam situasi Golkar yang sangat sulit yang sempat ditinggalkan rakyat, pak Akbar mampu mengendalikan Golkar dan kembali dicintai rakyat. Jadi kalau kami ditanya tokoh idola atau yang kami kagumi Akbar Tanjung, Airlangga, Ganjar, MS Kaban, Dahlan Iskan, Anas Urbaningrum, Prof Din Syamsuddin, dari Purnawirawan Gatot Nurmantio, diantara tokoh yang kami kagumi yang mungkin Capres adalah Airlangga, Ganjar, dan Gatot Nurmantyo,” sebutnya.

Begitupun, katanya, kalau mereka bercita-cita menjadi presiden, maka harus belajar dan minta restu dari Jokowi, presiden sekarang minimal meminta pengalamanya. “Namun kalau Mega tidak perlu belajar atau minta pengalaman karena sudah berpengalaman menjadi Presiden. Sedangkan Airlangga yang dikaitkan soal masalah gonjang-ganjing impor beras, menurut kami Airlangga bijak mampu mengatasi masalah tersebut,” tambahnya. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *