Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RS Adam Malik) bersama tim dokter King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dari Arab Saudi berhasil melakukan operasi bedah jantung pada 25 pasien anak dalam sepekan terakhir. Periode kedua program alih iptek operasi bedah jantung kerja sama dengan Arab Saudi ini berlangsung di Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik sejak 25 Juni 2024 sampai 30 Juni 2024.
Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) mengatakan tim dokter RS Adam Malik mendapatkan banyak pengalaman baru dari kerja sama ini. Dijelaskannya, sebelumnya sebagian besar kasus bedah jantung pediatri pada pasien anak dari Medan dikirim ke Jakarta, terutama kasus-kasus yang sulit. Namun, dengan adanya program transfer knowledge dari Arab Saudi ini, kedepannya RS Adam Malik akan bisa menanganinya sendiri.
“Selanjutnya enam anak dari 31 pasien yang sudah dijadwalkan akan dikerjakan sendiri oleh tim kita. Saat ini kita sudah punya satu dokter BTKV pediatri (bedah jantung anak), bersama dengan empat dokter BTKV kita yang lain. Harapannya, kita akan semakin mandiri dalam penanganan kasus bedah jantung pediatri. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman yang telah mengirim tim KSRelief dari Arab Saudi langsung ke Medan,” ucap dr Zainal.
Pada periode kedua ini, KSRelief mengirim sebanyak 27 tenaga kesehatan (nakes) untuk menangani kasus jantung anak bawaan berat di Medan. Ada dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, hingga teknisi medis. Selain alih iptek untuk peningkatan kompetensi SDM di RS Adam Malik, KSRelief juga membawa bantuan bahan-bahan medis untuk pelaksanaan operasi.
Sementara itu, keluarga dari salah satu pasien, Binsar Oktoriski Simanjuntak (13 tahun), asal Pematang Siantar, Sumatera Utara menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim dokter dan nakes, baik dari Arab Saudi maupun tim RS Adam Malik. Ibu dari Binsar, Romindo Maini Marpaung mengaku anaknya diketahui mengalami jantung bocor sejak berusia delapan tahun. Namun, dia tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya menjalani operasi di Jakarta.
“Selama lima tahun ini saya membawa Binsar berobat jalan, saya sudah bawa ke beberapa RS. Memang kami disuruh untuk operasi ke Jakarta, tapi saya gak punya biaya. Tiba-tiba dapat telpon (dari RS Adam Malik), Binsar jadwal pertama untuk operasi. Terima kasih Tuhan, saya senang. Terima kasih kepada tim Arab Saudi dan RS Adam Malik, anak saya bisa dioperasi. Saya berharap, anak saya bisa cepat sembuh dan beraktivitas kembali seperti biasanya,” ungkapnya.
Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung periode pertama dengan 10 pasien bedah jantung dewasa dan 31 pasien non-bedah pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan periode ketiga, juga pasien dewasa pada akhir Juli 2024. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Ir Budi Gunadi Sadikin SSi CHFC CLU dan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi pun sempat meninjau langsung program periode kedua kemarin. (SC03)