Medan – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumut harus ikut berperan dan berkontribusi dalam menyukseskan perhelatan Pilkada serentak di daerah ini November 2024 mendatang.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut Sugiat Santoso menegaskan hal itu pada diskusi politik bertajuk “Membaca Arah Koalisi Pasca Gendang Pilkada 2024 Ditabuh” di Sekretariat KAHMI Sumut, Komp Tasbih Blok OO No 3, Rabu (1/5/2024) malam.
Diskusi yang dipandu Agus Salim Ujung itu juga menghadirkan narasumber Ketua Tim Pilkada Partai Golkar Sumut Riza Fakhrumi Tahir dan pengamat politik dari FISIP USU, Fernanda Putra Adela.
Menurut Sugiat, peran yang bisa dilakukan jajaran KAHMI Sumut dan kabupaten/ kota tidak saja ikut serta mendorong tampilnya para alumni HMI sebagai bakal calon kepala daerah, melainkan juga memberikan dukungan riil kepada bakal calon yang dianggap sejalan dengan mission sacred KAHMI.
Pendapat senada ditegaskan Riza Fakhrumi Tahir. “Pada perhelatan Pilkada serentak yang sudah di ambang pintu ini, KAHMI tidak boleh hanya sebagai penonton saja,” tegas wakil ketua DPD Partai Golkar Sumut ini.
Riza menyatakan, para alumni HMI yang potensial di kabupaten/ kota hendaknya tidak segan-segan untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala atau wakil kepala daerah.
Riza dan Sugiat memiliki pendapat senada seputar perlunya KAHMI Sumut memiliki sikap yang jelas dan tegas serta tidak terlalu kaku dalam menginterpretasikan independensinya.
“Demi kepentingan memperjuangkan kemaslahatan umat, KAHMI harus bersikap dan berani menyatakan dukungan kepada salah satu kandidat kepala daerah yang dianggap paling sejalan dengan visi misi KAHMI,” kata Sugiat dan Riza.
Menyikapi hal itu, Sekretaris Umum KAHMI Sumut Dadang Darmawan Pasaribu juga menyatakan sependapat.”Insya Allah secara kelembagaan, KAHMI Sumut siap mendeklarasikan dukungan kepada salah satu kandidat yang dianggap paling mampu memperjuangkan kepentingan umat,” ujarnya.
Sebelumnya pengamat politik Fernanda Putra Adela menekankan pentingnya penguatan etika politik di masa depan, demi tetap terjaminnya kehidupan berdemokrasi yang sehat di Tanah Air.
Sedangkan terkait dengan arah koalisi Pilkada, Fernanda menilai, akan berjalan dengan lebih fleksibel dan tidak lagi identik dengan jalinan koalisi yang terbangun pada Pilpres Februari 2024 yang lalu
Diskusi yang diikuti penuh antusias oleh peserta itu dihadiri Presidium Forhati Sumut, Serasi Malem Sitepu, tokoh birokrat Irman Dj Oemar, pengurus KAHMI Sumut Andi Wiliandi, Leriadi, Dedek Kurniawan, Faisal Harahap dan lainnya. (SC08)