Site icon Sumutcyber.com

UT Selenggarakan International Conference Innodel 2024 di Medan, Bahas Kualitas Pendidikan Jarak Jauh

IMG-20241114-WA0034

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka (UT), Prof. Dewi A. Padmo Putri, M.A., Ph.D bersama Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Universitas Terbuka (UT), Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D dan lainnya saat memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela International Conference On Innovation In Open And Distance Learning 2024 Innodel, di Hotel Santika Medan, Kamis (14/11/2024).

Medan – Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan International Conference On Innovation In Open And Distance Learning 2024 Innodel, di Hotel Santika Medan, Kamis (14/11/2024).

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka (UT), Prof. Dewi A. Padmo Putri, M.A., Ph.D., mengatakan, Internasional Conference yang diselenggarakan oleh UT ini dilakukan bersama Pusat Penelitian Inovasi Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ).

Acara ini bertujuan mempromosikan inovasi pendidikan jarak jauh kepada masyarakat serta membahas berbagai kemajuan dalam pemanfaatan teknologi di sektor pendidikan tinggi.

Prof. Dewi menjelaskan, Universitas Terbuka ingin memperkenalkan dan mengembangkan inovasi dalam pendidikan tinggi jarak jauh kepada masyarakat.

“Konferensi ini menjadi wadah berbagi informasi mengenai pengembangan terbaru dalam teknologi pendidikan, salah satunya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh,” ujar Dewi.

Internasional Conference ini digelar secara bergilir di berbagai kota. Tahun ini, Medan menjadi tuan rumah setelah sebelumnya diselenggarakan di Yogyakarta dan Bali. Tahun depan, acara Innodel ini akan diselenggarakan di Batam. “Kami berharap melalui acara ini, masyarakat semakin memahami pentingnya pendidikan jarak jauh sebagai metode pembelajaran yang inklusif dan adaptif,” tambah Prof. Dewi.

Acara ini tidak hanya melibatkan dosen dari Universitas Terbuka, tetapi juga mengundang pembicara dan peserta dari berbagai negara, termasuk Australia, Irlandia, Filipina, Malaysia, Jepang, Korea, Pakistan, dan China. Para pembicara internasional dihadirkan untuk memberikan wawasan tentang praktik pendidikan jarak jauh di berbagai negara.

Menurut Prof. Dewi, salah satu topik utama dalam konferensi ini adalah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, seperti kecerdasan buatan yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain teknologi, pendekatan pedagogi yang tepat dalam pembelajaran jarak jauh juga menjadi sorotan utama dalam seminar ini.

Pandemi COVID-19 telah mempercepat penggunaan teknologi dalam pendidikan, termasuk di Indonesia. Namun, bagi Universitas Terbuka, peralihan ini tidaklah sulit karena UT telah mengimplementasikan pendidikan jarak jauh sejak lama.

“Selama pandemi, UT telah siap dengan teknologi dan sumber daya untuk mendukung pendidikan jarak jauh, sehingga kami tidak mengalami kendala yang berarti seperti yang dialami banyak perguruan tinggi lainnya,” tutur Prof. Dewi.

Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Universitas Terbuka (UT), Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D., menegaskan bahwa UT menerapkan sistem jaminan kualitas yang ketat dalam proses pendidikan jarak jauh. Ia menjelaskan bahwa setiap tahap, mulai dari penyampaian materi, rekrutmen mahasiswa, hingga ujian, diawasi secara ketat untuk memastikan kualitas pembelajaran.

“Kami menjamin kualitas pendidikan di UT melalui sistem yang sangat ketat, mulai dari bahan ajar hingga proses pembelajaran dan ujian. Dengan adanya sistem jaminan kualitas ini, kompetensi mahasiswa tetap terjaga,” ujar Rahmat.

Selain itu, kualitas bahan ajar dan tutorial yang diberikan dipastikan setara, sehingga hasil pembelajaran di UT dapat bersaing dengan perguruan tinggi konvensional.

UT saat ini memiliki hampi 700 ribu mahasiswa yang tersebar di 54 negara. Rahmat menekankan bahwa jumlah mahasiswa UT meningkat pesat, khususnya selama pandemi, berkat kesiapan UT dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran jarak jauh yang telah diterapkan sejak lama.

Dalam penyelenggaraan Internasional Conference di Medan, Rahmat menyampaikan harapan bahwa pendidikan jarak jauh akan semakin berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang sulit mengakses pendidikan tinggi konvensional.

“Medan dipilih sebagai tuan rumah karena merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan potensi mahasiswa yang tinggi. UT hadir di sini agar lebih banyak masyarakat bisa mengakses pendidikan tanpa harus datang ke kampus utama,” jelasnya.

Rahmat juga menambahkan bahwa UT telah berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi lainnya dalam pengembangan sumber daya dan teknologi, demi memperkuat pelaksanaan pendidikan jarak jauh yang berkualitas di seluruh Indonesia.

“Jadi kita itu bekerjasama dengan (universitas lain), karena mahasiswa kita hamper 700 ribu. Jadi kita memerlukan dosen-dosen dari USU, Unimed dan dimana-mana, termasuk tempat pelaksanaan ujian, kita butuh tempat-tempat ujian, termasuk penulis bahan ajar. Jadi kita bersinergi,” jelasnya.

Rahmat juga mengajak anak-anak Medan untuk berkuliah di UT. “Untuk anak-anak medan belum keren kalau belum kuliah di UT,” tandasnya. (SC03)

Exit mobile version