Tapanuli Utara Diguncang Gempa Sebanyak 43 Kali dalam Kurun Waktu 3 Jam Lebih

Sumber: BMKG

Sumutcyber.com, Medan – Gempa bumi tektonik guncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu (1/10/2022) pukul 02:28:41 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.

Hingga pukul 05:59, Kab. Taput tersebut sudah 43 kali mengalami gempa susulan.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Besar Sumatra segmen Renun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono,
 
Disebutkannya, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Bacaan Lainnya

“Kemudian, daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi sementara, lanjutnya, gempabumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.

Gempabumi Susulan

Hingga pukul 05:59 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 24 (dua puluh empat) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,1 dan magnitudo terkecil M2,5. 

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tutupnya. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *