Syaiful Syafri Minta GM Pujakesuma Bantu Mensos Sukseskan Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin

Sumutcyber.com, Langkat – Mulai tahun 2023 Mensos RI Tri Rismaharini akan menghapus atau menyetop bantuan masyarakat penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai  (BPNT) bagi masyarakat miskin usia  di bawah 40 tahun yang jumlahnya menurut data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)  mencapai 4 juta jiwa.
    
“Rencana penyetopan bantuan PKH dan BPNT masyarakat miskin usia di bawah 40 tahun itu berarti terjadi perubahan kebijakan, administrasi dan program bantuan sosial (Bansos). Yakni mengggantinya dengan program pemberdayaan, yang diketahui akan mendidik masyarakat usia produktif membangun ekonomi kreatif untuk keluarganya,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Generasi Muda (GM) Pujakesuma Sumut Drs Syaiful Syafri MM, dalam acara silaturahmi pengurus GM Pujakesuma Langkat di Stabat, baru-baru ini.

Hadir dalam acara itu MPO GM Pujakesuma Langkat Sumiran Noel, dan Ketua GM Pujakesuma Langkat Erwin, baru baru ini.
      
Mantan Kadis Sosial Sumut ini menjelaskan,  4 juta warga penerima bansos PKH sedang mendapat asesment dari petugas Kementerian Sosial RI.  Pasalnya,  10 juta jiwa penerima PKH, dan  penerima BPNT yang mencapai 13,2 juta selama ini hanya mampu membantu kehidupan sesaat, tanpa mampu memperbaiki ekonomi keluarganya.
    
“Karenanya program pemberdayaan masyarakat miskin bagi usia produktif di bawah 40 tahun sangat baik, apalagi diawali  pelatihan ekonomi kreatif atau sejenisnya, yang di sesuaikan  potensi diri para calon dan sumberdaya alam yang tersedia serta adanya pendampingan dan  pasar yg menjanjikan,” kata Syaiful.
     
Syaiful yang didampingi Ketua GM Pujakesuma Sumut Dr  Supriyadi M.Si, Wakil Ketua Gultasno Bahtiar S.Pd, M.Pd, Sekretaris Dedy Tano dan Bendahara Titik Anggryani,  meminta agar seluruh pengurus GM Pujakesuma Langkat dan  Sumatera Utara  ikut membantu petugas asesment dari Kementerian Sosial RI, agar rencana ini berhasil.
     
“Saya sangat yakin jika potensi SDA yang dimiliki daerah dan potensi diri usia produktif benar-benar diberdayakan maka berbagai industri kecil, pertanian terpadu, perikanan darat dan kekayaan alam lainnya yang diolah dengan baik akan mengubah kehidupan masyarakat miskin sekaligus membuka ekonomi baru. Angka kemiskinan pun akan turun drastis,” tegas mantan Kadis Pendidikan Sumut ini. (SC08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *