Jakarta – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menyampaikan perkembangan terkini terkait penanganan bencana di berbagai wilayah Indonesia.
Sejumlah bencana alam, seperti erupsi gunung, banjir rob, dan angin kencang, tengah berdampak signifikan pada masyarakat.
Erupsi Gunung Ibu, Maluku Utara
Erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat menyebabkan peningkatan status menjadi Level IV (AWAS), dengan 120 warga dari 60 Kepala Keluarga (KK) telah mengungsi. Lokasi pengungsian telah disiapkan di Desa Tongute Sungi dan Desa Tongute Ternate, sementara tim BNPB bersama BPBD setempat terus memantau situasi dan memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.
Angin Kencang di Surabaya, Jawa Timur
Angin kencang di Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, merusak 13 rumah warga. BPBD Surabaya segera merespons dengan kaji cepat, pembersihan lokasi, dan pemasangan terpal pada rumah terdampak. Penanganan situasi terus berjalan demi mendukung pemulihan warga.
Banjir di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
Banjir yang melanda Kecamatan Baturaja Timur memengaruhi 1.336 jiwa dari 478 KK. Meski air telah surut, BPBD setempat terus mendistribusikan bantuan logistik dan memantau potensi banjir susulan.
Kalimantan Selatan: Banjir di Tapin dan Banjar
Kabupaten Tapin: Banjir rob merendam 198 KK, sementara BPBD tetap melakukan pendataan dan tanggap darurat.
Kabupaten Banjar: Sebanyak 432 rumah terdampak dengan 1.644 jiwa terpengaruh. Kondisi banjir belum surut, dan upaya tanggap darurat terus dilakukan oleh tim gabungan.
Banjir di Pelalawan, Riau
Meluapnya Sungai Nilo akibat hujan deras merendam 61 rumah dengan kenaikan debit air mencapai 50 cm. Warga diminta waspada terhadap potensi banjir susulan.
Imbauan BNPB
Abdul Muhari mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana, terutama di wilayah rawan. “Persiapkan perlengkapan darurat dan ikuti arahan petugas di lapangan. Pastikan keselamatan diri dan keluarga menjadi prioritas,” ujarnya. (SC03)