Sen. Mei 6th, 2024

PMPHI: Cawapres, Gubernur bukan Kelas Gibran

By Redaksi Sep11,2023
Drs. Gandi Parapat

Gibran Cocok Capres, Berpasangan dengan AHY

Sumutcyber.com, Medan – Koordinator PMPHI(Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia) Sumut Gandi Parapat, memberikan saran kepada Gibran Rakabuming untuk mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden 2024. Parapat juga menyarankan pendukung Gibran tidak lagi meminta Gibran menjadi calon wakil presiden (Cawapres).

Menurut Parapat, Gibran lebih cocok sebagai Capres daripada menjadi Cawapres atau Gubernur. Dia berpendapat bahwa Partai Demokrat (PD) kemungkinan besar telah memisahkan diri dari Anies Baswedan dan bahwa Ketua Umum PD yang dinamis, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dapat menjadi Cawapres yang cocok untuk Gibran jika situasi ini terjadi.

“Sangat besar kemungkinan PD sekarang sudah pisah dengan Anies dan belum punya kepastian mau kemana. Kebetulan Ketua Umum PD gesit, jadi sangat cocok, Gibran Capres, AHY Cawapres. Kalau hal ini terjadi maka alam politik kami yakini akan diam seribu bahasa,” katanya.

Ketika ditanya Gibran-AHY tak cukup kursi untuk maju di Pilpres 2024 jika hanya mengandalkan Demokrat? Parapat meyakini bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pasti akan mendukung Gibran dan AHY. Sehingga, dia percaya bahwa mayoritas pendukung Jokowi dan SBY, serta sebagian besar partai politik, akan mendukung Gibran dan AHY, kecuali PDIP, Gerindra, dan NasDem.

“Kami yakini 2000% pak Jokowi Presiden sekarang dan pak SBY Presiden pensiun pasti mendukung. Semua orang pendukung Jokowi dan pendukung SBY, PD kami yakini akan mendukung Gibran dengan AHY. Kami juga yakini pasti semua partai mau mendukung dengan pengaruh Jokowi dan SBY kecuali PDIP, Gerindra dan Nasdem,” imbuhnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan AHY menarik diri dari Anies Baswedan sebagai Cawapres, Parapat berpendapat bahwa hal tersebut masuk akal dalam konteks politik. Dia menyebut bahwa kehadiran Gibran dan AHY di dalam pertarungan politik bisa menjadi kejutan dan hadiah politik di saat-saat genting.

Namun, Parapat juga mengakui bahwa ada beragam pandangan dalam politik, dan tidak semua orang akan setuju dengan saran ini. Dia menekankan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam politik.

“Kalaupun ada yang tidak setuju pasti tidak berpengaruh dan itu harus ada didalam politik. Kalau benar kejadian Gibran dengan AHY, kami Forum Andika Perkasa pasti berpikir,” imbuhnya. (SC03)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *