Site icon Sumutcyber.com

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 17 Januari 2025

IMG-20250117-WA0001

Beberapa wilayah di Kab. Banjar, Prov. Kalimantan Selatan masih tergenang banjir hingga tadi malam (16/1/2025). (Dok. BNPB)

Jakarta – Sejumlah wilayah di tanah air masih menghadapi dampak signifikan bencana hidrometeologi basah. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menerima update laporan kejadian bencana signifikan banjir, banjir rob hingga pemutahiran penanganan dampak erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Hal ini disampaikan Abdul Muhari, Ph.D selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilisnya, Jumat (17/1/2025).

Disebutkannya, Gunung Ibu teramati masih terus erupsi dengan variasi ketinggian kolom 400 sampai 1.500 meter dari atas kawah. Adapun letusan tertinggi 1.500 m terjadi pada Kamis (16/1) pukul 15:44 WIT. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.

Pemerintah setempat telah menyiapkan lima (5) titik pengungsian yang siap digunakan untuk menampung hingga 3.000 pengungsi. Hingga Kamis sore terdapat 182 jiwa yang mengungsi di pengungsian tersebut.

Sementara itu, laporan kejadian banjir yang masih menggenang hingga Kamis (16/1) malam, yakni banjir di Kabupaten Kampar, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Majalengka.

Banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau sejak Selasa (14/1) menggenang di empat (4) desa, yakni Desa Sahilan Darussalam, Gunung Sahilan, dan Subarak di Kecamatan Gunung Sahilan, serta Desa Mentulik di Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Tercatat total sebanyak 424 rumah warga terdampak banjir di dua kecamatan tersebut. Petugas masih berjaga karena ketinggian air fluktuatif, intensitas hujan masih cukup tinggi yang dapat mengakibatkan luapan air terjadi kembali.

Wilayah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan masih tergenang banjir hingga tadi malam. Wilayah yang terdampak antara lain Kecamatan Cintapuri Darussalam (1.071 KK), Gambut (14 KK), Sungai Tabuk (150 KK), dan Astambul yang masih dalam pendataan. Selain itu sebanyak total 45 fasilitas umum, tempat ibadah, fasilitas pendidikan, kesehatan hingga kantor desa juga terdampak.

Kemudian wilayah terakhir yang masih tergenang banjir adalah Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Majalengka melaporkan pada Kamis (16/1) pagi, air kembali meluap dengan tinggi muka air (TMA) hingga 60 cm. Tercatat 51 rumah warga dan 235 hektar sawah terendam banjir serta 5 titik tanggul jebol. Petugas di lapangan fokus pada penanggulangan tanggul jebol dan pendataan korban terdampak.

Sementara itu beberapa wilayah telah memutakhirkan laporan terkininya bahwa banjir di wilayahnya telah surut, yakni BPBD Kab. Pekalongan, BPBD Kab. Subang, BPPD Kab. Deli Serdang, BPBD Kab. Brebes, BPBD Kota Medan, BPBD Kab. Pidie, serta BPBD Kab. Cilacap.

Meski banjir telah surut, BNPB terus mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk selalu waspada terhadap potensi banjir susulan dan penyakit yang dapat menyerang warga pasca banjir. Kepada masyarakat di wilayah rawan bencana, agar mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air, pakaian, serta obat-obatan. Ikuti arahan petugas yang berada di lapangan dan pastikan keselamatan diri dan keluarga tetap menjadi prioritas. Hindari penyebaran informasi tidak jelas dan pastikan sumber informasi berasal dari pihak yang terpercaya. (SC03)

Exit mobile version