Site icon Sumutcyber.com

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 12 Januari 2025

IMG-20250112-WA0009

Atap rumah warga roboh akibat angin kencang yang melanda Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (11/1). (Sumber: BPBD Kabupaten Banjar)

Jakarta – Sejumlah bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi sejumlah daerah di tanah air. Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (12/1/2025), sebagian besar peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi.

Dalam rilis yang diterima redaksi Minggu (12/1/2025), Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melaporkan, di Provinsi Kalimantan Selatan, peristiwa bencana angin kencang melanda Kabupaten Banjar, pada Sabtu (11/1/2025) sore.

Peristiwa ini terjadi di dua desa yakni Desa Gambut Kecamatan Gambut dan Desa Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru. Akibatnya, sebanyak 25 unit rumah terdampak, dengan rincian 4 unit rumah rusak ringan dan 5 unit rumah rusak berat. BPBD setempat telah melakukan penanganan material rumah roboh bersama para warga.

Beralih ke Pulau Jawa, banjir merendam dua kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Pekalongan dan Kabupaen Cilacap. Di Kabupaten Pekalongan, banjir rob melanda dua desa yaitu Desa Depok dan Desa Blacanan di Kecamatan Siwalan, pada Jumat (10/1/2025), yang disebabkan oleh pasang air laut ditambah hujan dengan intensitas tinggi.

Akibat banjir rob ini, sebanyak 1.010 Kepala Keluarga terdampak dengan kerugian materiil mencapai 717 unit rumah tergenang dengan rincian 315 unit rumah di Desa Depok dan 402 unit rumah di Desa Blacanan. Kondisi mutakhir yang dilaporkan, air masih menggenang dengan ketinggian muka air mulai dari 15 sampai 40 sentimeter. BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pekalongan masih melakukan penanganan darurat di wilayah terdampak.

Sementara itu, di Kabupaten Cilacap, banjir melanda dua desa yakni Desa Cilongkrang, Kecamatan Wanareja, Kamis (9/1) dan Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari, Jumat (10/1). Banjir di kedua desa ini disebabkan oleh luapan air sungai, yaitu Sungai Cijambe, yang berdampak pada 50 KK atau 200 jiwa dan luapan Sungai Cikamuning, di mana mengakibatkan tergenangnya area persawahan seluas 65 hektare.

BPBD Kabupaten Cilacap masih berupaya melakukan penanganan di dua lokasi tersebut, salah satunya dengan melaksanakan kerja bakti bersama warga guna menutup tanggul yang jebol dan melakukan asesmen ke lokasi bersama BBWS Citanduy, serta memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak.

Selain di Pulau Jawa, bencana hidrometeorologi basah juga tercatat melanda wilayah Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Kabupaten Halmahera Timur yang dilanda banjir pada Sabtu (11/1). Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi selama kurang lebih tiga jam.

Banjir tersebut merendam Desa Minamin dan Desa Saolat, di Kecamatan Wasile Selatan. Hasil pendataan sementara yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Halmahera Timur, tercatat sebanyak 23 KK terdampak dengan rincian tiga KK di Desa Minamin dan 20 KK di Desa Saolat. Kerugian materiil akibat banjir ini selain rumah terendam, banjir juga merendam satu fasilitas kesehatan dan hasil panen perkebunan kelapa sebanyak 10 ton milik warga yang turut terdampak.

Pemerintah daerah setempat melalui BPBD Provinsi dan Kabupaten serta pihak kecamatan telah berupaya melakukan penanganan, serta masih terus melakukan pemantauan dan pemutakhiran data khususnya korban terdampak di dua desa tersebut meskipun banjir dilaporkan telah surut pada Sabtu (11/1) malam pukul 22.00 WIT. (SC03)

Exit mobile version