Toba – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba bersama pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berkomitmen mengoptimalkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) agar dapat didistribusikan secara merata kepada masyarakat.
Langkah ini diambil menyusul terjadinya antrean panjang di sejumlah SPBU dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, sebagian warga harus mengantre hingga berjam-jam, baik siang maupun malam hari, hanya untuk mendapatkan BBM. Tidak sedikit pula yang terpaksa putar balik karena stok habis atau terkena pembatasan pembelian. Kondisi tersebut juga dimanfaatkan oknum dengan menjual BBM secara eceran dengan harga tinggi.
Menyikapi hal tersebut, Pemkab Toba menggelar rapat koordinasi bersama pengelola SPBU, TNI, dan Polri untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam memastikan distribusi BBM yang merata dan tepat sasaran. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Toba, Audi Murphy Sitorus, usai rapat koordinasi yang digelar di Ruang Rapat Staf Ahli, Senin (8/12/2025).
“Kami baru saja melaksanakan rapat koordinasi. Terima kasih atas kerja sama para pengelola SPBU dalam upaya mencari solusi dan langkah-langkah pendistribusian BBM yang merata kepada masyarakat,” ujar Audi Murphy.
Audi menjelaskan, berdasarkan hasil rapat, pasokan BBM ke Kabupaten Toba sejatinya masih dalam kondisi normal. Bahkan, dalam waktu dekat akan ada penambahan armada pengangkut BBM dari pusat ke Provinsi Sumatera Utara, termasuk untuk wilayah Toba.
Terkait antrean yang terjadi, ia menduga adanya kepanikan di tengah masyarakat pascabencana alam di wilayah Tapanuli, sehingga memicu aksi pembelian berulang dan penimbunan BBM. Untuk itu, pengawasan akan diperketat.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan TNI dan Polri yang akan memaksimalkan pengawasan di SPBU, agar tidak terjadi pembelian berulang maupun praktik mencari keuntungan di tengah situasi ini,” tegasnya.
Pihak kepolisian juga akan melakukan razia rutin untuk mengantisipasi penimbunan BBM serta mengawasi harga penjualan BBM eceran. Selain itu, penjualan BBM secara ketengan tidak diperbolehkan, khususnya di wilayah perkotaan dan di sekitar SPBU karena dapat memicu kemacetan.
Audi Murphy juga menyampaikan adanya evaluasi terhadap surat edaran Bupati Toba terkait pembatasan pembelian BBM. Salah satu fokusnya adalah optimalisasi pasokan BBM ke empat kecamatan di wilayah pinggiran, yakni Kecamatan Habinsaran, Borbor, Nassau, dan Kecamatan Pintu Pohan Meranti.
“Tidak ada pembatasan untuk penjualan BBM jenis Pertamina Dex, Dexlite, Pertamax Jumbo, serta Pertamax untuk kepentingan operasional Bandara Silangit,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, Pemkab Toba juga akan menyurati Pertamina untuk meminta penambahan kuota BBM guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.(SC-JT)
![]()


















