Site icon SUMUTCYBER.COM

Pasien Ginjal Kronis Peserta BPJS Kesehatan Bisa Transplantasi Ginjal di RS Adam Malik

Ilustrasi transplantasi ginjal di RS Adam Malik. (Dok. RSUP H. Adam Malik)

Medan – Transplantasi ginjal diketahui menjadi solusi terbaik untuk penyakit ginjal kronis. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pokja Transplantasi Ginjal Rumah Sakit (RS) Adam Malik Dr dr Alwi Thamrin Nasution SpPD-KGH. Tindakan operasi transplantasi ginjal ini bisa dilakukan di RS Adam Malik, serta dapat menggunakan jaminan BPJS Kesehatan.

Dijelaskan oleh dr Alwi, kasus penyakit ginjal kronis tahap akhir terus mengalami peningkatan setiap tahun di Indonesia. “Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), terjadi kenaikan insiden penyakit ginjal kronis dari 2% menjadi 3,8% dalam lima tahun, 2013 sampai 2018. Penyebab paling banyak adalah hipertensi dan diabetes,” ucapnya.

Untuk penanganan penyakit ginjal kronis, pasien membutuhkan terapi pengganti ginjal. Menurut dr Alwi, ada dua terapi yang bisa dilakukan. Pertama, dialisis atau biasa disebut cuci darah, baik menggunakan mesin (hemodialisis), ataupun menggunakan lapisan peritoneum di dalam rongga perut sebagai penyaring (peritoneal dialisis). Kemudian, yang kedua adalah transplantasi ginjal.

“Terapi pengganti ginjal yang terbaik itu adalah transplantasi ginjal, karena selain mengambil alih fungsi ginjal, juga bisa mengambil alih hormonal-hormonal yang selama ini diproduksi oleh ginjal. Sehingga pasien-pasien yang mendapatkan transplantasi ginjal, kualitas hidupnya lebih baik, dan angka harapan hidupnya juga lebih baik,” terang dr Alwi.

Lebih lanjut disampaikannya, transplantasi ginjal sekarang sudah bisa dilakukan di RS Adam Malik. RS kelas A ini memulai layanan transplantasi ginjal sejak tahun 2017 dengan pendampingan dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, hingga ditetapkan mandiri pada bulan Maret 2024. Sejauh ini, RS Adam Malik sudah berhasil melakukan 13 operasi transplantasi ginjal.

“Keberhasilan transplantasi ginjal saat ini, dengan teknologi yang mutakhir, untuk tindakan operasi, 95% berhasil. Kemudian obat-obatan sudah tersedia, dan prinsip pengobatannya sekarang sudah lebih baik dari yang sebelumnya. Sehingga angka harapan hidup itu diharapkan juga 95% ke atas,” ungkap dr Alwi lagi melanjutkan.

Dipaparkannya pula, persiapan transplantasi ginjal berkisar tiga bulan, termasuk pemeriksaan kesehatan terhadap pasien donor dan pasien resipien (penerima donor). “Masa rawat pasien donor berkisar 5 hari, dan pasien resipien rata-rata 10 hari. Setelah itu pasien pulang, dan nanti kontrol ke poliklinik. Semua pembiayaan ditanggung BPJS Kesehatan,” kata dr Alwi.

Ditambahkan oleh Sekretaris Pokja Transplantasi Ginjal RS Adam Malik dr Radar Radius Tarigan MKed(PD) SpPD-KGH, sebelumnya banyak pasien transplantasi ginjal yang harus dirujuk ke Jakarta, karena keterbatasan di Medan. Namun, dengan status mandiri di RS Adam Malik sekarang, diharapkan semua kasus transplantasi ginjal bisa dikerjakan di Sumatera Utara.

Pokja Transplantasi Ginjal RS Adam Malik sendiri beranggotakan 23 tenaga kesehatan. Terdiri atas dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dokter spesialis urologi, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi, serta perawat ahli

“Saat ini RS Adam Malik mempunyai tim transplantasi ginjal yang cukup baik, sudah berpengalaman sejak tahun 2017, dan didukung oleh manajemen yang baik. Sehingga angka keberhasilan transplantasi ginjal di RS Adam Malik cukup baik. Kami tidak ragu jika ada pasien ingin melaksanakan transplantasi ginjal di RS Adam Malik,” pungkas dr Radar. (SC03)

Exit mobile version