Sumutcyber.com, Medan – Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi diminta mengambil langkah konkret dan cepat untuk mengatasi masalah penyakit Hog Colera yang menjangkit ternak babi di Sumut, termasuk merebaknya bangkai babi yang dibuang ke sungai dan menyebar ke daerah.
Hal ini meresahkan masyarakat dan mencemari lingkungan. Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi B DPRDSU, Selasa (12/11). Informasi yang beredar, sejumlah bangkai babi juga ditemukan di sungai Bedagai, Kabupaten Serdang Bedagai dan menyebabkan warga takut membeli ikan di tempat penjualan ikan (TPI).
Selain warga yang takut pakan laut tercemar, para peternak babi di daerah juga mengalami kerugian akibat ternak yang mati karena kolera babi.
“Pemprovsu harus ambil langkah konkret dan cepat bukan sekadar imbauan. Harus ada koordinasi dengan Pemkab setempat untuk mengambil langkah agar sungai-sungai tidak tercemar bangkai babi. Babi yang dibuang ke sungai itu akan menjadi penyakit, takutnya menyebar kemana-mana, bukan hanya manusia tapi juga hewan-hewan lain dan merusak ekosistem sekitarnya. Dinas Lingkungan Hidup juga harus bergerak, jangan diam saja, anggarannya besar dan tidak terpakai,” katanya.
Terkait oknum pembuang bangkai babi ke sungai, Zeira menyebutkan hal ini menjadi PR bersama untuk melakukan penataan dan pendataan ternak babi dan memberikan penyuluhan unuk mengelola ternak hewan berkaki empat tersebut sesuai aturan yang berlaku.
“Jika langkah ini tidak dipatuhi, karena ada efek lingkungan, mereka (para peternak babi) juga bisa dikenakan sanksi, sanksi pencemaran lingkungan. Jangankan babi, ayam pun kalau dibuang ke sungai jadi pencemaran apalagi babi yang akan jadi limbah. Pelaku ternak babi yang tidak bisa membuang limbah pada tempatnya agar ditindak sesuai UU Lingkungan,” tambahnya.
Terkait hal ini, pihaknya berencana memanggil Dinas Peternakan Sumut untuk dimintai klarifikasi baik soal virus kolera babi ini maupun kasus pembuangan bangkai babi ke sungai.
“Dinas Peternakan akan kita panggil, karena sudah meresahkan masyarakat, kita ingin minta klarifikasi. Kemarin kita tahu bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia dan mereka juga bilang sudah ambil langkah vaksinasi, tapi memang anggarannya tidak ada. Tapi mereka sudah melakukan antisipasi. Saya kira karena ini sudah mengganggu, harus ada langkah konkret Pemprovsu melalui Dinas Peternakan,” tegasnya. (SC03)
Komentar Anda