Sumutcyber.com, Medan – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Sumatera Utara, Ir. Dahler MMA, menyatakan masih ada tanaman pangan di Sumatera Utara yang tercatat minim produksi. Seperti bawang merah, kedelai, dan bawang putih.
Untuk mengatasi ini, di Sumut telah dihadirkan kawasan-kawasan khusus untuk areal tanam bahan pangan yang masih minim.
Dikatakannya, bahan pangan strategis khusus yang dikelola tanaman pangan dan holtikultura di Sumut itu ada padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai merah dan sayuran dan buahan.
Dari komoditi itu, dijelaskannya bahwa yang sudah surplus adalah padi dan jagung dengan produksi di 2018 lebih kurang 5,3 juta ton denga rincian beras lebih kurang 3,2 juta ton. Sementara konsumsi lebih kurang 1,7 juta ton.
“Melihat angka ini bahwa padi di Sumut surplus, dan bahkan beras merupakan peringkat ke 5 sumbangannya terhadap nasional,” ucapnya.
Lebih lanjut disebutkannya untuk komoditas jagung, produksi di Sumut mencapai 1,7 juta ton pertahun, namun kebutuhan masyarakat Sumut 1,6 juta ton. Artinya produksi jagung juga surplus. “Kalau beras peringkat ke 5 nasional, jagung juga menduduki peringkat ke 6 sumbangannya terhadap nasional di tahun 2018,” ungkapnya.
Berbeda untuk produksi kedelai di Sumut. Da menegaskan pihaknya belum bisa memenuhi kebutuhan di Sumut, karena kebutuhan masyarakat Sumut itu lebih kurang 58 ribu ton sedangkan produksi kedelai baru mencapai 32 ribu ton. “Artinya masih kurang 25 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan Sumut,” ungkapnya.
Begitupun, meski produksi kedelai minim, Sumut masih tercatat sebagai peringkat ke 3 secara nasional yang dilihat dari luas pertanaman kedelai. “Untuk menutupi atau memenuhi kebutuhan Sumut terhadap kedelai sampai saat ini Sumut masih melakukan impor kedelai,” imbuhnya.
lebih lanjut, Dahler yang baru 6 bulan menjabat sebagai kepala dinas itu menyebutkan komoditas cabai merah maupun cabai jenis lainnya tercatat Sumut masih surplus (berlebih). Untuk produksi cabai di Sumut sudah mencapai 151 ribu ton sedangkan kebutuhan di posisi 144 ribu ton, sehingga ada 772 ribu ton berlebih.
“Luas areal tanam cabai di Sumut kita juga tercatat sebagai peringkat ke 3 seluruh Indonesia jadi kita surplus,” tegasnya.
Bawang merah juga masih kekurangan, begitu juga bawang putih. Banyak yang masuk Sumut dari provinsi lain.
Adapun langkah Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut mengatasi tanaman pangan yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan Sumut yakni diantaranya pihaknya berupaya dengan membuat kawasan pertanaman, seperti bawang merah, sejak tahun 2018 sudah melakukan pertanaman di lubuk Cui Kabupaten Batubara seluas 480 hektar. Sedangkan bawang putih di Humbahas.
Komentar Anda