Sumutcyber.com, Madina – Sejumlah warga keracunan dan harus dilarikan ke rumah sakit akibat menghirup gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang menyengat diduga berasal dari kegiatan sumur T-11 PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kecamatan Sorik Merapi, Kabupaten Madina, Jumat (16/9/22) malam.
“Ada lima orang korbannya, ini kejadian yang keempat kali,” ujar Ahmad warga sekitar dihubungi dari Medan, Sabtu (17/9/2022) pagi.
Ahmad menyebutkan, kelima korban sempat dibawa ke Puskesmas setempat namun tutup, hingga akhirnya para korban dibawa ke RSUD Panyabungan.
“Kepala Puskesmas tidak ada di tempat, gak sigap memberi pertolongan kepada korban,” katanya.
Ahmad mengatakan, akibat menghirup H2s dari pipa panas bumi, para korban mengalami muntah-muntah. Memang, kata Ahmad, saat kejadian ada dari beberapa perusahaan yang merespon.
Namun, dengan seringnya kejadian seperti ini terjadi, dia dan warga lainnya meminta perusahaan itu ditutup.
“Gak ada dampak positifnya, selalu aja ada korban berjatuhan,” katanya.
Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Pada Januari 2021 lalu, 49 orang jadi korban keracunan, lima diantaranya bahkan meninggal dunia. Sebagian dari korban tewas merupakan anak-anak.
Selanjutnya, pada akhir April 2022, pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik, Mandailing Natal, Sumut, kembali bocor. Puluhan warga di sekitar proyek, mengalami keracunan.
Hidrogen sulfida adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen, seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. (SC05)