Sumutcyber.com, Medan – Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting meninjau proyek jalan alternatif Medan-Berastagi melalui Tuntungan-Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang, Senin (10/10/2022). Jalan alternatif tersebut merupakan bagian dari proyek Multiyears contract berbiaya Rp2,7 triliun.
Kunjungan tersebut dilakukan guna melihat progres dan tindak lanjut pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi yang mulai dikerjakan pihak kontraktor dari PT Sumber Mitra Jaya (SMJ). Jalan alternatif tersebut selesai dan sudah bisa tembus ke Berastagi ditargetkan tahun 2023.
“Kita akan kawal terus hingga tuntas dan tinjau lagi sesuai yang dijanjikan,” ujar Baskami Ginting kepada wartawan, Senin (10/10/2022).
Saat meninjau lokasi proyek, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting juga minta Kadis kehutanan Provsu Herianto, Marlindo dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu dan Arman Panjaitan dari PT SMJ menjelaskan progres maupun kendala pekerjaan yang sudah dimulai Juni 2022, karena sampai saat ini masih dikerjakan sekitar 30 persen.
Dari peninjauan di lapangan,
jalur sejajar jalan alternatif Medan-Berastagi yang dibangun menggunakan APBD Provsu secara multiyears itu akan melintasi Tuntungan – Desa Sukamakmur Kecamatan Kutalimbaru – Dusun II Sukamakmur – Dusun X Tanduk Benua – Dusun Sembaikan II Kecamatan Sibolangit – Desa Jaranguda Berastagi.
Pekerjaan yang sudah dilakukan pelebaran sepanjang 9,67 Km (mulai dari Desa Sukamakmur hingga Dusun X Tanduk Benua). Sementara sekitar 16,77 Km lagi dari Dusun X Tanduk Benua – Dusun Sembaikan hingga Desa Jaranguda masih berada dalam kawasan hutan konservsi, sehingga diperlukan izin pelepasan kawasan berupa hak pakai dari Kementerian Kehutanan.
“Kita minta pihak pengerjaan proyek untuk mengatasi semua kendala dengan secepatnya, menemui Menteri kehutanan agar izin pinjam pakai hutan konservasi segera dikeluarkan, karena jalan alternatif Medan-Berastagi ini sangat dibutuhkan masyarakat menghindari kemacetan jalur Medan-Berastagi yang selama ini dilewati,” ujar Baskami.
Kepala Dinas Kehutanan Provsu Herianto menyatakan, pihaknya segera mengurus izin kehutanan ke Jakarta dan diestimasi bulan Oktober 2022 sudah diperoleh izin kehutanan tersebut, karena sesbelumnya sudah ada ‘lampu hijau’ dari Menteri Kehutanan ketika Gubsu Edy Rahmayadi bertemu dengan Menhut.
“Saya siap menemui Menteri kehutanan di Jakarta, karena ini sudah jdi tanggung jawab moral bagi saya. Apalagi menteri sudah menyetujui izin pakai hutan untuk jalan aternatif tersebut secara lisan, karena itu perlu disusul secara surat administrasi,” ujarnya.
Marlindo (Dinas BMBK) dan Arman Panjaitan dari PT SMJ mengakui, mengalami kendala dalam pengerjaan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi terhenti, karena izin kehutanan belum ada. Tapi selama pekerjaan pelebaran jalan sepanjang 9,67 km, pihaknya tidak mengalami kendala, karena kepala desa setempat membantu mensosialisasikan kepada warga masyarakat agar tidak menghalangi proyek jalan tersebut.
Namun dampak dari proyek pelebaran jalan alternatif tersebut, pipa air bersih warga masyarakat rusak dan hancur akibat pembongkaran dan pelebaran jalan tersebut.
Kapala Desa Suka Makmur Bahtiar Ginting menyatakan, warga masyarakat menyambut baik adanya proyek pembangunan jalan alternstif tembus ke Berastagi Kabupaten Karo, karena masyarakat desa ingin kemajuan pembangunan dan dapat dengan cepat, mudah menuju ke Tanah Karo.
“Warga berterimakasih kepada Baskami Ginting. Perjuangan Bapak Ketua DPRD Sumut dan seluruh anggota dewan untuk mengupayakan jalur sejajar ini sangat kami hargai. Masyarakat mengucapkan terimakasih atas kepeduliannnya. Kalau untuk pelebaran jalan, itu urusan saya tidak ada kendala. Tapi yang jadi masalah bagi warga, pipa-pipa air dari dusun 3-8 sepanjang 3 km hancur dan rusak, sehingga warga sulit memperoleh air. Warga hnya minta agar pipa-pipa tersebut segera diperbaiki,” pinta Ginting.
Menyikapi hal itu, Ketua Dewan Baskami Ginting minta pihak kontraktor agar segera mengganti dan memperbaiki pipa-pipa air yang telah rusak terbongkar. Baskami juga berharap masyarakat ikut mendukung secara penuh terhadap proyek pembangunan jalan alternstif tersebut. “Pak kades kita harapkan mensosialisasikan pengerjaan jalan ini. Kalau jalan alternatif itu selesai, transportasi masyarakat akan lebih maju dan otomatis ekonomi masyarakat akan meningkat,” pinta Baskami. (SC03)