Sumutcyber.com, Medan – dr Fauzi Nasution membantah plat Konsulat Rusia yang digunakan di mobil miliknya palsu.
Seperti diketahui, Satuan Reskrim Polrestabes Medan mengamankan empat unit mobil mewah karena diduga menggunakan plat konsulat Negara Rusia seri CC diduga palsu, Rabu (25/8/2021).
Fauzi menerangkan plat itu bukan palsu, namun plat bekas yang ada di kantor dan dibaguskan lagi.
“Saya tidak ada maksud selama menggunakan plat itu. Tidak pernah dipakai untuk melanggar hukum. Kejadian ini merusak nama baik saya. Yang pertama saya tidak ditahan dan bukan gadungan. Saya perwakilan resmi Konsulat Rusia di Medan,” pungkasnya.
Dia mengaku sejak 2013 sudah dipercaya sebagai perwakilan Konsulat Rusia di Medan, Sumatera Utara.
“Saya dokter bedah, saya mewakili kepentingan Rusia yang ada di Sumatera. Kenapa saya katakan begitu, karena dari tahun 2013 bahkan sebelumnya, saya mengurus kepentingan Rusia di Sumatera Utara dan lainnya,” katanya, Jumat (27/8/2021).
Fauzi juga menceritakan kronologis yang menimpanya. “Kemarin saya baru selesai operasi, saya bilang sama sopir tinggalkan saja nanti pulang sendiri. Lalu mendapat kabar dari sopir sekira Pukul 19.00 WIB ditahan Polrestabes Medan,” terangnya.
“Jadi saya tanya masalahnya apa. Lalu dijawab sopir masalahnya karena plat mobil. Jadi saya tanya kamu lagi berjalan atau sedang parkir. Ternyata ia sedang parkir di rumah sakit,” sambungnya sembari heran atas penyitaan mobil miliknya.
“Jadi alasan kejahatannya apa?, saya pun tidak tahu, tidak ada kejahatan kok disita. Terus sekira Pukul 21.00 WIB, saya menuju Sat Reskrim Polrestabes Medan untuk melepaskan sopir yang diamankan. Dan saya juga dimintai keterangan, jadi saya jawab apa adanya. Saya ditanya apakah sebagai perwakilan Konsulat Rusia? jadi saya jawab ia,” ungkapnya.
Fauzi menjelaskan, saat menjalani pemeriksaan dirinya menunjukan surat kuasa dari Kedutaan Besar Rusia.
“Saya juga tunjukan surat kuasa sebagai perwakilan dari Kedubes Rusia. Perlu diketahui gedung Konsulat Rusia itu masih ada, meskipun aktivitasnya sudah tidak ada dan dalam proses akan dibukakan kembali bila pemerintah Indonesia memberikan izinnya. Nah, tugas saya mewakili kepentingan Rusia di Kota Medan termaksud pendidikan, perdagangan dan hal lainnya. Kementerian Luar Negeri juga tahu siapa saya,” jelasnya. (SC03)