Doa Untuk Negeri dan Kirab Merah Putih di Sumut, Wantimpres Habib Luthfi Ali Yahya: Semuanya harus Saling Mengasihi Apapun Agamanya

Sumutcyber.com, Medan –  Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa perbuatan atau ‘ibadah’ (amal) yang terbaik adalah bermanfaat bagi orang lain. Sebab baginya, seluruh agama akan mengajarkan manusia berbuat baik.

Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan pada kegiatan Doa Untuk Negeri dan Kirab Merah Putih 2022 di Lapangan Benteng, Medan, Selasa (13/9) malam. Hadir di antaranya Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi Ali Yahya, Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Cardin, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Walikota Medan Bobby Afif Nasution, para ulama dan tokoh lintas agama, pengurus Forum Komunikasi Lintas Umat (Forkolimat), ratusan masyarakat, serta personel TNI/Polri.

Dalam sambutannya, Gubernur juga menyebutkan bahwa dalam memelihara keharmonisan, menjaga keakraban bermasyarakat, butuh dukungan dari unsur lembaga atau organisasi masyarakat melalui forum pemersatu dengan mengedepankan toleransi antarsesama umat beragama.

“Kita sangat mengharapkan forum-forum seperti ini. Karena negara ini sudah final (NKRI), berbeda-beda penduduknya, sukunya, agamanya dan semua kita berbeda. Tetapi tidak ada cerita lain, yang paling baik beribadah (amal perbuatan) adalah yang baik manfaatnya kepada sesama umat,” kata Gubernur, sembari meminta Habib Luthfi untuk memberikan nasihat selaku Wantimpres.

Bacaan Lainnya

Sementara Wantimpres Habib Luthfi menyebutkan, bahwa rasa bangga sebagai Indonesia adalah karena anak bangsa punya rasa cinta tanah air. Sehingga dalam bernegara, semuanya harus saling mengasihi serta tidak menjelekkan orang lain atau membuka aib saudaranya, apapun agamanya.

“Tanah kita ini subur dengan rasa cinta kepada Indonesia. Karena itu kita adalah ‘sedarah’, Indonesia,” kata Habib Luthfi di acara bertema Menjaga Keharmonisan, Menjunjung Tinggi Toleransi itu.

Acara tersebut pun berlangsung lancar dan diiringi dengan doa secara bergantian oleh tokoh agama. Di akhiri foto bersama seluruh tokoh di atas panggung bergandengan tangan sebagai tanda persaudaraan Indonesia serta menjunjung harmonisasi. (SC02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *