Dampingi UKM-UMKM di Medan Labuhan, CCEP Indonesia Buka Akses Permodalan Bersama Bank Mandiri

Sumutcyber.com, Medan – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) Kembali hadirkan program pendampingan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pada pelaksanaan sesi yang terakhir kali ini, program mengambil tema ‘Akses Permodalan UKM-UMKM’. Terlibat dalam pendampingan kali ini, perwakilan dari Bank Mandiri Cabang Marelan sebagai narasumber dan juga pelaku usaha, Mie Ayam Haji Mahmud, sebagai narasumber lainnya. Sebanyak 20 (dua puluh) peserta pelaku UKM-UMKM di Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, turut serta dalam kegiatan kali ini.

Kegiatan ini turut dihadiri Eka Susilawati selaku ketua Karang Taruna Kecamatan Medan Labuhan, Syahril Fadly selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Besar, Ridwan Mayan, SP selaku Ketua LPM Kelurahan Besar, Bambang Supriadi selaku Wakil Ketua LPM Kecamatan Medan Labuhan. Turut hadir sebagai mentor dan narasumber dari Ramadana Tarigan dan Muhammad Idris Harahap selaku Staf Analisis Bank Mandiri Cabang Marelan Raya beserta Anggara Prasetya, S.Kom selaku Marketing Specialist Mie Ayam Haji Mahmud Medan.

Disamping itu, pada kegiaan kali ini juga diikuti oleh mahasiswa peserta Magang Kampus Merdeka yang berasal dari Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada dan Universitas Sumatra Utara yang merupakan bagian dari program kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan CCEP Indonésia melalui Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Pada Seri terakhir ini fokus membahas tentang akses permodalan karena kunci utama dari usaha adalah modal usaha. Program utama Bank Mandiri terkait UMKM adalah dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Mikro (KUM).

Bacaan Lainnya

Angga Harahap selaku Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia, mengatakan bahwa Kegiatan Pendampingan UKM sebanyak 8 (delapan) modul pelatihan salah satunya adalah Akses Permodalan UKM-UMKM.

“Semoga dengan hadirnya narasumber atau fasiliator dari lembaga keuangan pada hari ini dapat memberikan informasi dan akses permodalan bagi para pelaku UKM-UMKM karena banyak sekali kendala di lapangan saat ini terkait persoalanmodal yang sangat terbatas sehingga sulit untuk berkembang. Kami berharap kepada para peserta dapat mengambil kesempatan dari kegiatan yang bersama-sama kita lakukan hari ini,” ujar Angga.

Pada sesi pendampingan, Ramadana Tarigan selaku Analisis Bank Mandiri Cabang Marelan Raya menjelaskan pada kesempatannya, “Program KUR dan KUM ini cukup memudahkan para pelaku UMKM karena persyaratannya pun tidak begiut sulit, untuk KUR sendiri kriterianya hanya cukup memiliki usaha produktif dan layak yang sudah berjalan minimal 6 (enam) bulan di tambah dokumen administrasi seperti KTP, Surat Keterangan Usaha dan NPWP,” papar Ramadana.
Sementara Anggara Prasetya, S.Kom selaku Marketing Specialist Mie Ayam Haji Mahmud Medan memaparkan pentingnya digitalisasi untuk memajukan usaha, dengan cara memanfaatkan media sosial untuk perluasan jangkauan pemasaran produk UKM-UMKM.

Di sisi lain,  Vania Taruli Josephine selaku Peserta Magang UMKM Kampus Merdeka dari Universitas Padjajaran menekankan bahwa pentingnya digitalisasi marketing di jaman modern ini untuk menjadikan UKM kedepannya untuk naik kelas. Semua bisnis, besar atau kecil, juga harus menerapkan etika dalam perusahaan. UMKM juga harus menciptakan budaya kerja yang baik, mendukung lingkungan, dan menarik pelanggan yang sejalan dengan nilai etika supaya pelanggan menjadi lebih setia.

“Jadikan etika sebagai pemandu dalam bisnis UMKM. Lebih dari sekadar tulisan, praktik etika perlu menjadi bagian keseharian UMKM, dan lingkungan kerja hingga hubungan dengan mitra dan pelanggan,” pungkas Vania. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *