Sumutcyber.com, Sergai – Jasad bocah yang hanyut di Sungai Bedagai Kecamatan Sei Rampak, Kab. SerdangBedagai, Sumatera Utara, akhirnya ditemukan dalam kondisi tersangkut batang pohon yang melintang di sungai, dan kondisi terlungkup Kamis (20/1/2022) pagi.
Bocah yang hanyut tersebut bernama Bima Ferdiansyah (13) merupakan warga Dusun V, Pangkalan Budiman, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Serdanbedagai (Sergai), Sumatera Utara.
Salahseorang warga yang sekaligus Kepala Dusun VIII, Desa Sei Rampah, Siswanto mengatakan, bahwa ia bersama lima warga lainnya yang pertama kali menemukan jasad Bima.
“Kami bersama orang nelayan menggunakan sampan kerang dengan lima orang menyusuri sungai pagi tadi dari rel posisi mayat tenggelam,” ujar Siswanto.
Lanjut Siswanto, jasad tubuh Bima pada saat itu ditemukan tepat di batang pohon yang melintang di aliran Sungai Bedagai tepatnya di antara Desa Sei Rejo dengan Desa Sei Rampah, posisinya di Dusun VIII, Kampung Pelintahan, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah.
“Tepat pada pohon kayu yang melintang di sungai pas di posisi akar di situlah mayat atau jasad Bima ini tersangkut,” ujar Siswanto.
“Dari titik lokasi hanyut, lebih kurang tiga kilometer kami menemukan jasad Bima,” sambungnya.
Sedangkan, pada saat kadus Dusun VIII bersama warga menemukan jasad Bima, kondisinya sudah tanpa busana dan mengambang.
“Kami temukan kondisi jasad telungkup, tanpa busana, dan sudah mengambang. Kondisi jasad hanya kulitnya sedikit terkupas, dan bibirnya sudah membengkak,” ujar Siswanto.
Saat ini jasad Bima sudah dikebumikan pihak keluarga di pemakaman umum di Kecamatan Sei Rampah.
Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (20/1/2022), tim gabungan yang terdiri dari Satpolair Polres Sergai, Basarnas, BPBD Sergai, dan warga sekitar sudah melakukan pencarian dan penyusuran hingga pukul 18.00 WIB. Namun jasad Bima tidak ditemukan, sehingga pencarian dihentikan.
Bima anak yang duduk dibangku kelas satu SMP ini, hanyut pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.
“Bima ini mandi di Sungai Bedagai, sedangkan adiknya bernama Bondan, berada di tepi sungai. Jadi berenanglah Bima di bawah rel kereta api. Gak tau kalau si Bima ini kalau permukaan sungai ada yang dalam, sehingga tenggelam dan hanyut,” ujar Kepala Dusun V, Sugiri, Rabu (19/1/2022).
Lanjut Sugiri, adiknya sempat melihat kondisi Bima yang hanya terlihat tinggal kepalanya saja.
“Adiknya melihat kalau Bima tinggal kepalanya aja yang nampak, adiknya ini gak mandi. Lari adiknya pulang ke rumah, sambil membawa pakaian abangnya,” ujar Sugiri.
“Sampai di rumah ditanya mamaknya, mana abangnya, cuma di bilang adiknya kalau abang bernama Bima sedang bermain,” sambungnya.
Merasa cemas karena anaknya tak pulang-pulang, ibu korban pun melaporkan kejadian ke Polsek terdekat.
“Cuma kok gak pulang-pulang, dan adiknya ini gak mau ngomong kalau abangnya mandi-mandi di sungai bersama dirinya. Alhasil, tantenya lah yang ngajak ngomong adiknya ini, barulah tahu kalau abangnya ini hanyut di sungai,” ujar Sugiri. (SC-Zul)