Sumutcyber.com, Jakarta – Plh Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag) RI Wawan Djunaedi menyebutkan, jemaah haji Indonesia sakit saat ini sebanyak 185 orang, 11 orang dirawat di RSAS Al Noer Makkah, 3 orang di RSAS Mina Al Wadi, dan 171 lainnya dirawat di KKHI Makkah.
Sedangkan jemaah wafat bertambah 5 orang atas nama:
1. Giri Satmoko Dirdjopuspito, laki-laki, 63 tahun, nomor paspor C23 71 044, kloter JKS 21, asal Embarkasi Jakarta Saudia Bekasi;
2. Makhulak Samian Pirak, perempuan, 55 tahun, nomor paspor C63 69 584, kloter SUB 04, asal Embarkasi Surabaya;
3. Romadhon Masrukin Mukharor, laki-laki, 52 tahun, nomor paspor C67 49 503, kloter SOC 07, asal Embarkasi Solo;
4. Ngatimah Moenali Yusuf, perempuan, 63 tahun, nomor paspor C63 66 993, kloter SUB 36, asal Embarkasi Surabaya; dan
5. Karno Karto Sido, laki-laki, 57 tahun, nomor paspor C57 77 345, kloter SUB 06, asal Embarkasi Surabaya.
“Sehingga jumlah jemaah wafat sampai saat ini sebanyak 33 orang. Seluruh jemaah sakit telah disafariwukufkan dan seluruh jemaah wafat sebelum wukuf telah dibadalhajikan,” tegas Wawan, saat Konferensi Pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta (10/7/2022).
Dia juga menyebutkan, jemaah haji Indonesia saat ini sedang menjalani fase menginap (mabit) di Mina, setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Selain menginap, mereka juga melaksanakan lontar jumrah.
Sebagian jemaah ada yang tinggal di Mina hingga 12 Zulhijah, ada juga yang sampai 13 Zulhijah. “Jemaah yang mengambil nafar awal akan mabit di Mina sampai 12 Zulhijah, sementara itu jemaah yang mengambil nafar tsani akan mabit di Mina hingga 13 Zulhijjah,” kata Wawan.
Saat ini juga sebagian jemaah ada yang telah melaksanakan Tawaf Ifadlah di Masjidil Haram sebagai salah satu rukun haji. Selama di Mina jemaah ditempatkan di tenda-tenda di bawah pengelolaan maktab. Jumlah maktab tahun ini sebanyak 44 maktab.
Wawan menyampaikan bahwa selama di Mina, jemaah haji akan mendapatkan konsumsi 3 kali sehari, paling banyak 12 kali. Selama Mabit di Mina, pemerintah juga menyediakan layanan tenda Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk memberikan layanan kesehatan, tanpa alat bagi jemaah sakit.
Bagi jemaah sakit yang membutuhkan layanan rawat inap, akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi Mina Al Wahdi dan Mina Al Jisr.
Selain itu, lanjut Wawan, jemaah haji juga harus memperhatikan jadwal lontar jumrah di setiap Kelompok Terbang (Kloter) yang berisi waktu dan jalur melontar. Mereka menempatkan Satgas Mina yang berasal dari PPIH Daerah Kerja Madinah ditambah sebagian petugas dari Daerah Kerja Makkah di setiap maktab.
“Pemerintah juga menyiagakan satgas P3JH atau Petugas Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji di terowongan Mu’aishim dan di lokasi Jamarah yang terdiri dari Petugas Pengamanan dari unsur TNI, Polri serta Dokter,” kata Wawan. (SC03)