Antrean Panjang BBM Terus Terjadi, Pemkab Dairi Surati Pertamina Minta Tambahan Kuota

Dairi – Pascabanjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh, antrean panjang Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi, selama lebih dari sepekan terakhir. Bencana tersebut terjadi di wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, hingga Aceh.

Berdasarkan pantauan di lapangan, antrean panjang dan kekurangan pasokan BBM juga terjadi di hampir seluruh wilayah Sumatera Utara. Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melayangkan surat permohonan penambahan kuota BBM, khususnya untuk jenis Pertalite dan Bio Solar, kepada Pertamina MOR I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Bupati Dairi melalui Sekretaris Daerah, Surung Charles Bantjin, pada Minggu (7/12/2025), menyampaikan bahwa permintaan tersebut merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi (Rakor) antara Pemkab Dairi, Pertamina MOR I, serta para pengelola SPBU dan Pertashop yang digelar pada Rabu (3/12/2025) di Ruang Rapat Asisten Perekonomian.

“Memperhatikan panjang antrean di SPBU dan Pertashop yang terus bertambah setiap hari berdasarkan pantauan di lapangan, serta untuk mencegah terjadinya keributan akibat keresahan masyarakat, juga keluhan masyarakat yang tidak dapat lagi menjual hasil bumi seperti durian dan jagung karena tidak tersedianya BBM untuk angkutan, yang berdampak pada melemahnya daya jual petani dan daya beli masyarakat serta berpengaruh terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah, maka Pemkab Dairi meminta Pertamina MOR I Sumbagut menambah kuota BBM untuk Kabupaten Dairi,” ujar Charles.

Ia menegaskan, upaya ini penting dilakukan tidak hanya untuk mengurai antrean, tetapi juga untuk menjaga stabilitas stok BBM, terlebih menjelang periode Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

“Setiap tahun saat Nataru, Kabupaten Dairi selalu mengalami lonjakan pemudik dan kunjungan wisata. Ketersediaan BBM menjadi faktor krusial dalam menjaga kondusivitas daerah dan kelangsungan aktivitas ekonomi. Untuk itu, kami memohon agar Pertamina dapat meningkatkan volume pasokan BBM, yakni Pertalite sebesar 3.465 kilo liter dan Bio Solar sebesar 3.583 kilo liter, serta menambah pengiriman harian ke seluruh SPBU dan Pertashop se-Kabupaten Dairi hingga situasi kembali normal. Kami juga terus berkoordinasi terkait kemungkinan penambahan jam operasional SPBU hingga 24 jam,” tambahnya.

Penyaluran BBM ke Dairi Belum Optimal

Dalam pertemuan tersebut, Sales Branch Manager PT Pertamina, Vifki Leondo, mengakui bahwa penyaluran BBM ke Kabupaten Dairi masih belum optimal. Ia menjelaskan, kelangkaan BBM dipicu oleh kendala distribusi akibat faktor cuaca. Pada 23 November 2025, kapal tanker pengangkut BBM jenis Pertalite dan Solar dilaporkan gagal bersandar di Pelabuhan Belawan karena kondisi cuaca buruk.

Pembatasan Pembelian BBM

Untuk menjaga kelangsungan aktivitas masyarakat dan roda perekonomian, Junihardi menyampaikan bahwa perlu dilakukan pembatasan pembelian BBM di SPBU dan Pertashop di Kabupaten Dairi dengan ketentuan sebagai berikut:

Kendaraan roda dua (R2): maksimal 5 liter per hari

Kendaraan roda empat (R4): maksimal 20 liter per hari

Angkutan perkotaan (angkot): maksimal 20 liter per hari

Angkutan perdesaan (angdes): maksimal 20 liter per hari

Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP): maksimal 30 liter per hari

Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP): maksimal 40 liter per hari

Kendaraan angkutan barang:

R4: maksimal 25 liter per hari

R6: maksimal 35 liter per hari

Di atas R6: maksimal 60 liter per hari

Pemkab Dairi berharap distribusi BBM dapat segera kembali normal sehingga aktivitas masyarakat dan perekonomian daerah kembali stabil. (SC-Romi)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *