Mulai Januari 2025, Angkutan Perkotaan Bus Listrik Dikenakan Tarif Rp5000 Kapolres Dairi Tegaskan Komitmen Berantas Narkoba, Oknum Polisi Ditangkap Terkait Kasus Sabu Penjelasan Data Perlintasan Harun Masiku dan Penonaktifan Dirjen Imigrasi Polres Dairi Gelar Patroli Blue Light untuk Pastikan Keamanan Kota Sidikalang Syaiful Syafri: Buku Tidak Kunjung Terbit Jika Keinginan Menulis Tidak Dimulai Jelang Tahun Baru, Kapolrestabes Medan Cek Kesiapan Jalur Puncak Medan-Berastagi

Headline

Polri Sebut 57 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Masih Punya Masa Depan

badge-check


					Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono. (humas.polri.go.id) Perbesar

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono. (humas.polri.go.id)

Sumutcyber.com, Jakarta – Polri menilai bahwa 57 pegawai KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) masih memiliki masa depan dan harapan. Oleh karena itu, mereka direkrut sebagai ASN di Korps Bhayangkara.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan hal tersebut saat menjawab pertanyaan dari wartawan terkait hasil TWK para pegawai yang diberi cap merah dan tidak bisa dibina.

“Tentunya kita lebih bijak. Kita semua masih punya masa depan harapan. Tentunya masa depan ini sama-sama kita isi dengan hal yang baik,” kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, dilansir dari laman resmi humas.polri.go.id, Jumat (1/10/2021).

Rusdi menyebutkan bahwa pihaknya membuka pintu seluas-luasnya bagi seluruh pegawai KPK untuk bisa mengabdikan diri di Korps Bhayangkara secara bersama-sama.

Namun demikian, Rusdi belum dapat menjabarkan secara rinci mengenai mekanisme perekrutan 57 pegawai KPK itu, termasuk mantan penyidik senior Novel Baswedan. Saat ini, kata dia, hal tersebut masih digodok dan dirumuskan bersama Kementerian/Lembaga terkait.

“Apabila sudah selesai, bagaimana mekanisme rekrutmen itu tentunya akan disampaikan kepada yang bersangkutan. Khususnya, 57 mantan pegawai KPK tersebut,” jelasnya.

Sebagai informasi, pegawai komisi antirasuah yang tak lulus TWK itu pertama kali diberi label merah oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Mawarta akhir Mei lalu. Pernyataan itu disampaikan usai KPK dan sejumlah lembaga lain yang terlibat dalam pelaksanaan tes tersebut menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo agar TWK tak menjadi dasar pemecatan pegawai.

Kala itu, Alex menyatakan ada tiga indikatr warna yang digunakan timasesor untuk menilai hasil TWK para pegawai. Dari total 75 pegawai yang dinyatakan tak lulus TWK, 51 diantaranya berwarna merah dan tak lagi bisa dibina.

Sementara, 24 pegawai lain masih diberi kesempatan untuk bergabung dengan KPK melalui Diklat Bela Negara. Dari jumlah itu, hanya 18 orang pegawai yang mengikuti Diklat.

Enam pegawai lainnya menolak mengikuti Diklat dan bergabung dengan 51 pegawai yang dicap merah. Terhitung Kamis (30/9) kemarin, 57 pegawai KPK itu resmi diberhentikan.

Menanggapi itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo kemudian mengusulkan agar para pegawai tersebut dapat tetap membantu upaya pemberantasan korupsi di Polri sebagai ASN.

Kapolri kemudian bersurat ke Presiden Joko Widodo untuk meminta resmi terkait usul tersebut. Listyo mendapat surat balasan dari Istana pada 27 September 2021 kemarin melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mulai Januari 2025, Angkutan Perkotaan Bus Listrik Dikenakan Tarif Rp5000

30 Desember 2024 - 19:56

Penjelasan Data Perlintasan Harun Masiku dan Penonaktifan Dirjen Imigrasi

30 Desember 2024 - 13:15

7 Oknum Polisi di Medan Diduga Aniaya Tahanan Hingga Tewas

27 Desember 2024 - 23:12

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

27 Desember 2024 - 16:28

Sepanjang 2024, Polrestabes Medan Ungkap 4.812 Kasus Kejahatan Pidana Umum dan 548 Narkoba

27 Desember 2024 - 15:14

Trending di Headline